Rabu, 25 Maret 2015

MAKALAH FISIOANATOMI "TRAUMA, PERADANGAN DAN HUBUNGANNYA KESEHATAN LINGKUNGAN"

MATA KULIAH             : FISIOANATOMI

 


TRAUMA, PERADANGAN DAN
HUBUNGANNYA  KESEHATAN LINGKUNGAN
KELOMPOK II :
1.    NURUL FAHMI                                              PO.71.4.221.13.2.038
2.    FERANITA TODING RONGKO                     PO.71.4.221.13.2.017
3.    FATKUR RAHIM                                            PO.71.4.221.13.2.015
4.    DESI ENGGAR PRASTIWI                             PO.71.4.221.13.2.011
5.    JERIKO CHRISTIANTO RUMPAK                PO.71.4.221.13.2.028
6.    ASMILA WARNI                                            PO.71.4.221.13.2.009
7.    RIRI REZKY RAMADANI                             PO.71.4.221.13.2.040
8.    ST. ADYANINGSIH FITRAWATI                  PO.71.4.221.13.2.044
9.    SUKMAWATI                                                 PO.71.4.221.13.2.047

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI D.IV

2014


KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur kami Ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bahwasanya kami telah dapat membuat Makalah Tentang “ TRAUMA DAN PERADANGAN ” walaupun banyak sekali hambatan dan kesulitan yang kami hadapi dalam menyusun makalah ini, dan mungkin makalah ini masih terdapat kekurangan dan belum bisa dikatakan sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan kami.
Oleh karena itu kami sangat mengharapkan ktitik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak terutama dari Bapak/Ibu maupun teman-teman sekalian supaya kami dapat lebih baik lagi dalam menyusun sebuah makalah di kemudian hari, dan semoga makalah ini berguna bagi siapa saja terutama bagi teman-teman yang hobi atau ingin lebih tahu lebih banyak tentang  TRAUMA DAN PERADANGAN

Makassar,  Juni  2014

 Penulis


DAFTAR ISI
KATA PENGANTARi
DAFTAR ISIii
BAB I PENDAHULUAN1
A. Latar Belakang1
B.  Tujuan Penulisan1
BAB II PEMBAHASAN2
A.    Pengertian  Trauma2
B.      Jenis- Jenis Trauma 2
C.     Pengertian Peradangan4
D.    Proses terjadinya Peradangan5
E.     Hubungan antara Trauma, Peradangan, dan Kesehatan Lingkungan5
BAB III PENUTUP6
A. Kesimpulan6
B.  Saran6
DAFTAR PUSTAKA7



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Trauma merupakan reaksi fisik dan psikis yang bersifat stress buruk akibat suatu peristiwa, kejadian atau pengalaman spontanitas/secara mendadak (tiba-tiba), yang membuat individu mengejutkan, kaget, menakutkan, shock, tidak sadarkan diri, dsb –yang tidak mudah hilang begitu saja dalam ingatan manusia. Dalam kajian psikologi dikenal dengan beberapa jenis trauma sesuai dengan penyebab dan sifat terjadinya traum, yaitu trauma psikologis, trauma neurosis, trauma psikosis, dan trauma diseases.sedangkan
Radang (bahasaInggris: inflammation)adalah respon dari suatu organismeterhadap patogen dan alterasi mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan yang mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi. Radang atau inflamasi adalah satu dari respon utama sistem kekebalan terhadap infeksi dan iritasi.

B.     Tujuan Penulisan
1.      Apa itu Trauma….?
2.      Apa saja jenis- jenis Trauma….?
3.      Apa itu Peradangan….?
4.      Bagaimana proses terjadinya Peradangan….?
5.      Apa hubungan Trauma, Peradangan, dan Kesehatan Lingkungan….?




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Trauma
Trauma merupakan reaksi fisik dan psikis yang bersifat stress buruk akibat suatu peristiwa, kejadian atau pengalaman spontanitas/secara mendadak (tiba-tiba), yang membuat individu mengejutkan, kaget, menakutkan, shock, tidak sadarkan diri, dsb –yang tidak mudah hilang begitu saja dalam ingatan manusia. James Drever (1987) mengatakan trauma adalah setiap luka, kesakitan atau shock yang terjadi pada fisik dan mental individu –yang berakibat timbulnya gangguan serius. Sarwono (1996), melihat trauma sebagai pengalaman yang tiba-tiba, mengejutkan dan meninggalkan bekas (kesan) yang mendalam pada jiwa seseorang yang mengalaminya Dari dua pendapat ini,  dapat dianalisis bahwa trauma merupakan suatu kondisi yang tidak menyenangkan atau buruk yang datang secara spontanitas dan merusak seluruh sendi/fungsi pertahanan kejiwaan individu, sehingga membuat individu tidak berdaya dalam mengendalikan dirinya.

B.     Jenis-Jenis Trauma
Dalam kajian psikologi dikenal dengan beberapa jenis trauma sesuai dengan penyebab dan sifat terjadinya traum, yaitu trauma psikologis, trauma neurosis, trauma psikosis, dan trauma diseases.
1.      Trauma Psikologis
Trauma ini adalah akibat dari suatu peristiwa atau pengalaman yang luar biasa yang terjadi secara spontan (mendadak) pada diri individu tanpa berkemampuan untuk mengontrolnya dan merusak fungsi ketahanan mental individu secara umum, trauma ini dapat menyerang individu secara menyeluruh.
2.      Trauma Neurosis
Trauma ini merupakan suatu gangguan yang terjadi pada saraf pusat (otak) individu akibat benturan-benturan benda keras atau pemukulan di kepala. Implikasinya kondisi otak individu mengalami pendarahan, iritasi, dan sebagainya. Penderita trauma ini biasanya saat terjadi tidak sadarkan diri, hilang kesadaran, dan sebagainya yang bersifat sementara.
3.      Trauma Psychosis
Trauma ini merupakan gangguan yang bersumber dari kondisi atau problem fisik individu, seperti cacat tubuh, amputasi salah satu anggota tubuh, and sebagainya. Yang menimbulkan shock dan gangguan emosi. Pada saat-saat tertentu gangguan kejiwaan ini biasanya terjadi akibat baying-bayang pikiran terhadap pengalaman/ peristiwa yang pernah dialaminya yang memicu timbulnya histeris atau fobia.
4.      Trauma Diseases
Gangguan kejiwaan jenis ini oleh para ahli ilmu jiwa dan medis dianggap sebagai suatu penyakit yang bersumber dari stimulus-stimulus luar yang dialami individu secara spontan atau berulang-ulang, seperti keracunan, terjadi pemukulan, terror, ancaman, dan sebagainya.
Sementara itu kondisi trauma yang dialami orang (anak,ramaja, dan dewasa), juga mempunyai sifatnya masing-masing sesuai dengan pengalaman, peristiwa atau kejadian yang menyebabkan rasa trauma, yaitu trauma yang ringan, sedang/ menengah dan trauma berat. Kondisi trauma yang ringan, biasanya perkembangannya tidak berlarut- larut.




C.     Pengertian Peradangan
Radang (bahasaInggris: inflammation)adalah respon dari suatu organisme terhadap patogen dan alterasi mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan yang mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi. Radang atau inflamasi adalah satu dari respon utama sistem kekebalan terhadap infeksi dan iritasi. Inflamasi distimulasi oleh faktor kimia (histamin, bradikinin, serotonin, leukotrien, dan prostaglandin) yang dilepaskan olehsel yang berperan sebagai mediator radang di dalam sistem kekebalan untuk melindungi jaringan sekitar dari penyebaran infeksi.
Bila sel-sel atau jaringan tubuh mengalami cedera atau mati, selama hospes tetaphidup ada respon yang menyolok pada jaringan hidup disekitarnya. Respon terhadap cederaini dinamakan peradangan. Yang lebih khusus peradangan adalah reaksi vascular yanghasilnya merupakan pengiriman cairan, zat-zat yang terlarut dan sel-sel dari sirkulasi darahke jaringan-jaringan interstitial pada daerah cedera atau nekrosis. Peradangan sebenarnya adalah gejala yang menguntungkan dan pertahanan, hasilnya adalah netralisasi dan pembuangan agen penyerang,penghancuran jaringan nekrosis dan pembentukan keadaanyang dibutuhkan untuk perbaikan dan pemulihan. Reaksi peradangan itu sebenarnya adalah peristiwa yang dikoordinasi dengan baik yang dinamis dan kontinue . Untuk menimbulkanreaksi peradangan maka jaringan harus hidup dan khususnya harus memiliki mikrosirkulasifungsional. Sehingga dimaksud dengan radang adalah rangkaian reaksi yang terjadi padatempat jaringan cedera.Pada proses peradangan terjadi pelepasan histamine dan zat-zat humoral lain kedalamcairan jaringan sekitarnya.Akibat dari sekresi histamine tersebut



D.    PROSES TERJADINYA RADANG
Bila sel-sel atau jaringan tubuh mengalami cedera atau mati, selama hospes tetaphidup ada respon yang menyolok pada jaringan hidup disekitarnya. Respon terhadap cederaini dinamakan peradangan. Yang lebih khusus peradangan adalah reaksi vascular yang hasilnya merupakan pengiriman cairan, zat-zat yang terlarut dan sel-sel dari sirkulasi darahke jaringan-jaringan interstitial pada daerah cedera atau nekrosis.
Proses terjadinya peradangan yakni pada setiap luka pada jaringan akan timbulreaksi inflamasi atau reaksi vaskuler.Mula-mula terjadi dilatasi lokal dari arteriole dan kapiler sehingga plasma akan merembes keluar. Selanjutnya cairan edema akan terkumpul di daerahsekitar luka, kemudian fibrin akan membentuk semacam jala, struktur ini akan menutupisaluran limfe sehingga penyebaran mikroorganisme dapat dibatasi. Dalam proses inflamasi juga terjadi phagositosis, mula-mula phagosit membungkus mikroorganisme.
  
E.     Hubungan Trauma, Peradangan, dengan Kesehatan Lingkungan
Untuk mengetahui hubungan antara trauma, peradangan, dengan kesehatan lingkungan, kita harus tahu terlebih dahulu apa itu trauma, peradangan Trauma  merupakan reaksi fisik dan psikis yang bersifat stress buruk akibat suatu peristiwa, kejadian atau pengalaman spontanitas/secara mendadak (tiba-tiba), yang membuat individu mengejutkan, kaget, menakutkan, shock, tidak sadarkan diri, sedangkan peradangan adalah respon dari suatu organisme terhadap patogen dan alterasi mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan yang mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi. Mungkin kita bisa mengambil contoh pada kualitas air yang di gunakan tidak sesuai dengan standar kesehatan sehingga dapat menyebabkan peradangan pada seseorang seperti alergi pada kulit, dan ini membuat seseorang stress dengan persitiwa tersebut.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Trauma merupakan reaksi fisik dan psikis yang bersifat stress buruk akibat suatu peristiwa, kejadian atau pengalaman spontanitas/secara mendadak (tiba-tiba), Dalam kajian psikologi dikenal dengan beberapa jenis trauma sesuai dengan penyebab dan sifat terjadinya traum, yaitu trauma psikologis, trauma neurosis, trauma psikosis, dan trauma diseases.sedangkan
Radang (bahasaInggris: inflammation)adalah respon dari suatu organismeterhadap patogen dan alterasi mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan yang mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi.

B.     Saran
-          Selalu berhati – hati dalam setiap melakukan sesuatu
-          Memberikan penanganan yang tepat bagi penderita Trauma maupun orang yang menglami peradangan










DAFTAR PUSTAKA





LAPORAN KIMIA LINGKUNGAN "PRAKTIKUM KIMIA TANAH"

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Tanah sudah digunakan orang sejak dahulu karena semua orang yang hidup di permukaan bumi mengenal wujud tanah. Pengertian tanah itu sendiri bermacam-macam, akan tetapi karena luas penyebarannya apa sebenarnya yang dimaksud tanah, akan ditemui bermacam-macam jawaban atau bahkan orang akan bingung untuk menjawabnya. Masing-masing jawaban akan dipengaruhi oleh pengetahuan dan minat orang yang menjawab dalam sangkut-pautnya dengan tanah. Mungkin pengertian tanah antara orang yang satu dengan yang lain berbeda. Misalnya seorang ahli kimia akan memberi jawaban berlainan dengan seorang ahli fisika, dengan demikian seorang petani akan memberi jawaban lain dengan seorang pembuat genteng atau batubata. Pada mulanya orang menganggap tanah sebagai medium alam bagi tumbuhnya vegetasi yang terdapat di permukaan bumi atau bentuk organik dan anorganik yang di tumbuhi tumbuhan, baik yang tetap maupun sementara.
Semua makhluk hidup sangat tergantung dengan tanah, sebaliknya suatu tanah pertanian yang baik ditentukan juga oleh sejauh mana manusia itu cukup terampil mengolahnya. Tanah merupakan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan dan kesejahteraan manusia. Tanah dapat digunakan untuk medium tumbuh tanaman yang mampu menghasilkan berbagai macam makanan dan keperluan lainnya. Maka dari berbagai macam tanah beserta macam-macam tujuan penggunaannya itu perlu dilakukan suatu pembelajaran lebih lanjut mengenai tanah agar kita benar-benar memahami tanah itu sendiri.

B.     TUJUAN PRAKTIKUM
1.      Untuk mengetahui cara pemeriksaan kimia tanah
2.      Agar dapat menganalisis PH dan kelembaban tanah
3.      Agar dapat mengetahui alat yang digunakan dalam pemeriksaan kimia tanah








BAB II
METODE PRAKTIKUM

A.    ALAT DAN BAHAN
1.      Alat
-          Cangkul (pacul)
-          Pengukur ph dan kelembaban
2.      Bahan
-          Contoh sampel tanah yang digunakan yaitu tanah kering dilahan kebun D.IV
B.     WAKTU DAN TEMPAT
1. Lokasi Praktikum 1
Hari      : kamis, 19 Desember 2013
Waktu  : 12.19 WITA
Tempat : Lahan D.IV kampus kesehatan lingkungan(bagian timur)
2. Lokasi Praktikum 2
Hari      : kamis, 19 Desember 2013
Waktu  : 12.19 WITA
Tempat : lahan D.IV kampus kesehatan lingkungan(bagian barat)
C.     PROSEDUR KERJA
1)      Pertama pastikan contoh lokasi tanah kering sebelum melakukan pemeriksaan PH dan kelembaban tanah
2)      Apabila lokasi pemeriksaan sudah dipastikan tanahnya kering, maka tanah sudah dapat digali.
3)      Gunakan cangkul untuk menggali tanah dengan ukuran  60 x 60 cm dan di lubangi hingga kedalaman 30 cm.
4)      Selanjutnya apabila tanah sudah digali sesuai dengan ukuran maka dapat dilakukan pemeriksaan PH dan kelembaban tanah dengan ???.
5)      Kemudian tancapkan alat ke dalam tanah yang kedalamannya 30 cm  dan tekan tombol warna putih pada alat hingga jarum pengukuran tidak bergerak.
6)      Pada keadaan jarum diam maka PH dan kelembaban sudah dapat dibaca.







   BAB III
PENUTUP
A. HASIL
     1. Lokasi bagian timur
       - PH yang diperoleh dari hasil pemeriksaan yaitu dengan PH 4,7.
       -Kelembaban 70.
       - Jumlah kandungan asam karbonat(HCO3) yaitu 1500
     2. Lokasi bagian barat
      - PH yang diperoleh dari hasil pemeriksaan yaitu dengan PH ??.
       - Kelembaban ?
       - Jumlah kandungan  asam karbonat(HCO3)??
B.  ANALISA HASIL
      Dari hasil pemeriksaan PH dan kelembaban tanah. Diperoleh PH yang bersifat asam disebabkan karena  1 hari sebelum pemeriksaan,tanah agak lembab  karena sudah hujan, sehingga menyebabkan PH bersifat asam karena apabila sudah hujan dapat meningkatkan konsentrasi ion-ion Hidrogen (H+) di dalam tanah.
      Dan kelembaban yang diperoleh tinggi disebabkan juga karena sudah hujan 1 hari sebelum pemeriksaan kimia tanah.
C.     KESIMPULAN
Jadi dari hasil pemeriksaan kimia tanah dapat disimpulkan bahwa tanah yang dijadikan tempat pemeriksaan bersifat asam. Disebabkan karena faktor cuaca yaitu musim hujan, tempat pemeriksaan tanah,dan juga cara pengukuran tanah dapat mempengaruhi PH tanah.