Jumat, 26 Agustus 2016

MAKALAH LETHAL CONCENTRATION 50 (LC50)

Mata Kuliah        : Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan
Dosen                 : Hidayat,SKM.,M.Kes

MAKALAH LETHAL CONCENTRATION 50 (LC50)


Disusun Oleh:
NURUL FAHMI
PO714221132038
TINGKAT III/VI


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI D.IV
2016




                                    KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
              Puji syukur atas kehadirat Allah swt. Yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Makalah
analisis dampak kesehatan lingkungan  dengan judul “Makalah Lethal Concentration 50 (LC50) ini dapat selesai dengan tepat waktu. Terwujudnya makalah ini, tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu saya selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.   Bapak Hidayat, SKM.,M.Kes selaku dosen pengampu pada mata kuliah analisis dampak kesehatan lingkungan yang telah memberikan ilmu  dan sumbangsinya dalam menyusun makalah ini.
2.   Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan motivasi dan dukungan baik moral maupun spiritual.
3.   Teman-teman yang tercinta yang telah sabar untuk meluangkan waktunya untuk berdiskusi dalam menyusun makalah ini.
4.   Dan semua pihak yang telah membantu dalam  menyusun makalah ini.
Dalam makalah ini terdapat beberapa pembahasan materi mengenai ‘Makalah Lethal Concentration 50 (LC50). Namun dalam penyusunannya masih terdapat banyak kekurangan oleh karena itu kritik dan saran  yang membangun diharapkan penulis dari semua pihak, agar kedepannya lebih baik lagi dalam menyusun makalah.  
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, baik itu  penulis terlebih kepada pembacanya.
Wasallam  


Makassar,    April 2016



Penyusun



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................ i
DAFTAR ISI  ....................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang .................................................................... 1
B.    Tujuan .................................................................................. 2
C.   Manfaat ................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Lethal Concentration 50 .................................... 3
B.    Klasifikasi dari Lethal Concentration 50............................... 4
C.   Uji lethal concentration-50 ................................................... 4
D.   Analisis probit metode Bosvine-Nash .................................. 5
E.    Cara perhitungan LC 50 dari BSLT ..................................... 6
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan.......................................................................... 8
B.    Saran ................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Sebagai negara kepulauan yang besar di dunia yang memiliki wilayah laut sangat luas, dua pertiganya merupakan wilayah laut, indonesia memiliki sumber daya alam hayati laut yang besar. Salah satu sumber daya alam tersebut adalah ekosistem terumbu karang. Ekosistem terumbu karang merupakan bagian dari ekosistem laut yang menjadi sumber kehidupan bagi beraneka ragam biota laut. Di dalam ekosistem terumbu karang bisa hidup lebih dari 300 jenis karang, lebih dari 200 jenis ikan dan berpuluh-puluh jenis moluska, krustasea, sponge, algae, lamundan biota lainnya .
 Brine shrimp lethality test adalah uji pendahuluan suatu senyawa yang memiliki keuntungan dimana  hasil yang diperoleh lebih cepat (24 jam), tidak mahal, mudah pengerjaannya dari pengujian lanilla. Merupakan Salah satu metode yang murah, mudah dan sederhana untuk skrining Bioaktivitas. Yang sering diasosiasikan sebagai uji aktivitas anti tumor dan anti kanker. Metode BST juga digunakan untuk mendeteksi keberadaan senyawa toksik dalam proses isolasi senyawa dari bahan alam yang berefek sitotoksik dengan menentukan harga LC50 senyawa aktif. Metode BST dapat digunakan untuk berbagai sistem uji seperti uji pestisida, mitotoksin, polutan, anastesik,komponen seperti morfin, karsinogenik dan ketoksikan dari hewan dan tumbuhan laut serta senyawa beracun dari tumbuhan darat. Efek toksik dapat diketahui atau diukur dari kematian larva karena pengaruh bahan uji
Senyawa antitumor adalah sitotoksik hal ini  berdasarkan pemikiran bahwa efek farmakologi adalah toksikologi sederhana pada dosis yang rendah dan  besar, untuk itu Brine shrimp lethaly test dapat digunakan sebagai uji pendahuluan senyawa anti tumor.
Sifat spesifik dan efek suatu paparan secara bersama-sama akan membentuk suatu hubungan yang lazim disebut sebagai hubungan dosis-respon. Hubungan dosis-respon tersebut merupakan konsep dasar dari toksikologi untuk mempelajari bahan toksik.

B.   Tujuan
1.    Tujuan umum
Untuk mengetahui tentang uji toksitas Lethal Concentration 50 (LC50).
2.    Tujuan khusus
a.    Untuk mengetahui pengertian Lethal Concentration 50 (LC50).
b.    Untuk mengetahui klasifikasi dari Lethal Concentration 50 (LC50).
c.    Untuk mengetahui cara tentang uji lethal concentration-50 (lc50)
d.    Untuk mengetahui analisis Probit Metode Bosvine-Nash.
e.    Untuk mengetahui Cara Perhitungan LC 50 dari BSLT

C.   Manfaat
Manfaat dari  makalah ini, baik bagi penyusun maupun pembaca dapat menjadi sarana penambah wawasan serta pengetahuan tentang uji toksitas Lethal Concentration 50 (LC50) beserta hal – hal yang terkait dengan Lethal Concentration 50 lainnya.




 


BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian Lethal Concentration 50
Lethal Concentration 50 (LC50) yaitu konsentrasi yang  menyebabkan kematian sebanyak 50%  dari organisme uji ayang dapat diestimasi dengan grafik dan perhitungan, pada suatu waktu pengamatan tertentu, misalnya LC50 48 jam, LC50 96 jam (Dhahiyat dan Djuangsih 1997 diacu dalam Rossiana 2006)  sampai waktu hidup hewan uji.
Lethal Concentration 50 atau biasa disingkat LC 50 adalah suatu perhitungan untuk menentukan keaktifan dari suatu ekstrak atau senyawa. Makna LC 50 adalah pada konsentrasi berapa ekstrak dapat mematikan 50 % dari organisme uji, misalnya larva Artemia salina (brine shrimp).
Uji  toksisitas merupakan uji hayati yang berguna untuk menentukan  tingkat toksisitas dari suatu zat atau bahan pencemar dan digunakan  juga untuk pemantauan rutin  suatu  limbah.  Suatu senyawa kimia dikatakan bersifat “racun akut” jika senyawa tersebut dapat menimbulkan efek racun dalam jangka waktu singkat. Suatu senyawa kimia disebut bersifat “racun kronis” jika senyawa tersebut dapat menimbulkan efek racun dalam jangka waktu panjang (karena kontak yang berulang-ulang walaupun dalam jumlah yang sedikit) (Pradipta 2007).            
Ada tiga cara utama bagi senyawa kimia untuk dapat memasuki tubuh, yaitu : Melalui paru-paru (pernafasan), Mulut, dan Kulit. Melalui ketiga rute tersebut, senyawa yang bersifat racun dapat masuk ke aliran darah, dan kemudian terbawa ke jaringan tubuh lainnya. Yang menjadi perhatian utama dalam toksisitas adalah kuantitas/dosis senyawa tersebut. Sebagian besar senyawa yang berada dalam bentuk murninya memiliki sifat racun (toksik). Sebagai contohnya adalah senyawa oksigen yang berada pada tekanan parsial 2 atm adalah bersifat toksik. Konsentrasi oksigen yang terlalu tinggi dapat merusak sel (Pradipta 2007).            
Suatu konsentrasi mematikan (Lethal Concentration) adalah analisa secara statistik yang menggunakan uji Whole Effluent Toxicity (WET) untuk menaksir lethalitas sampel effluen. Test akut digunakan di Wisconsin untuk menaksir kondisi "akhir dari pipa" (yaitu, effluent yang tidak dilemahkan, sebagai adanya dibebaskan  pada lingkungan). Konsentrasi effluen dimana 50% dari organisme mati selama test (LC50) digunakan sebagai pemenuhan titik akhir (endpoint) untuk Test Whole Effluent Toxicity (WET) akut.
 Menurut Meyer dkk. (1982) tingkat toksisitas dari ekstrak tanaman dapat ditentukan dengan melihat harga LC50-nya. Apabila harga LC50 lebih kecil dari 1000 μg/ml dikatakan toksik, sebaliknya apabila harga LC50 lebih besar dari 1000 μg/ml dikatakan tidak toksik. Tingkat toksisitas tersebut akan memberi makna terhadap potensi aktivitasnya sebagai antitumor. Semakin kecil harga LC50 semakin toksik suatu senyawa.

B.   Klasifikasi Lethal Concentration 50
Berdasarkan  kepada  lamanya,  metode  penambahan  larutan  uji dan  maksud  serta tujuannya maka uji toksisitas diklasifikasikan  sebagai berikut (Rosianna 2006) :
1.    Klasifikasi menurut waktu, yaitu uji hayati jangka pendek (short term bioassay), jangka menengah (intermediate bioassay) dan uji hayati jangka panjang (long term bioassay).
2.    Klasifikasi menurut metode  penambahan larutan  atau cara aliran larutan, yaitu uji hayati statik (static bioassay), pergantian larutan  (renewal biossay), mengalir (flow trough bioassay).
3.    Klasifikasi  menurut  maksud  dan tujuan penelitian adalah pemantauan kualitas air limbah, uji bahan atau satu jenis senyawa kimia, penentuan toksisitas serta daya tahan dan pertumbuhan organisme uji.

C.   Uji Lethal Concentration-50 (Lc50)
Uji  toksisitas merupakan uji hayati yang berguna untuk menentukan  tingkat toksisitas dari suatu zat atau bahan pencemar dan digunakan  juga untuk pemantauan rutin  suatu  limbah.  Suatu senyawa kimia dikatakan bersifat racun akut jika senyawa tersebut dapat menimbulkan efek racun dalam jangka waktu singkat. Suatu senyawa kimia disebut bersifat racun kronis jika senyawa tersebut dapat menimbulkan efek racun dalam jangka waktu panjang (karena kontak yang berulang-ulang walaupun dalam jumlah yang sedikit) (Pradipta 2007).
Toksisitas adalah kuantitas/dosis senyawa tersebut. Sebagian besar senyawa yang berada dalam bentuk murninya memiliki sifat racun (toksik). Sebagai contohnya adalah senyawa oksigen yang berada pada tekanan parsial 2 atm adalah bersifat toksik. Konsentrasi oksigen yang terlalu tinggi dapat merusak sel (Pradipta 2007).
Untuk mengetahui nilai LC-50 digunakan uji static. Ada dua tahapan dalam penelitian (Rossiana 2006), yaitu:
1.    Uji pendahuluan yaitu untuk menentukan batas kritis konsentrasi yaitu konsentrasi yang dapat menyebabkan kematian terbesar mendekati 50% dan kematian terkecil  mendekati 50%.
2.    Uji lanjutan yaitu setelah diketahui batas  kritis, selanjutnya ditentukan konsentrasi  akut berdasarkan seri logaritma konsentrasi yang dimodifikasi oleh Rochini dkk (1982) diacu dalam Rossiana (2006). Adapun kriteria toksisitas suatu perairan adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Kriteria tingkatan nilai toksisitas akut LC50-48 jam pada lingkungan  perairan :
Tingkat Racun
Nilai (LC50) (ppm)
Racun Tinggi
< 1
Racun Sedang
>1 dan <100
Racun Rendah
>100
      Sumber: Wagner dkk (1993) dalam Rossiana (2006).

D.   Analisis Probit Metode Bosvine-Nash
Analisis Probit Metode Bosvine-Nash yaitu nilai toksitas (LC 50) dihitung dengan menggunakan metode analisa Probit Metode Bosvine-Nash (Koestani, 1985).Langkah perhitungan pendugaan nilai LC50 ini dilakukan dengan menghitung :
1.   Probit Empirit
2.   Probit yang diharapkan
3.   Probit yang dikerjakan dan
4.   Probit sementara.

E.    Cara Perhitungan LC 50 dari BSLT

Lethal Concentration 50 atau biasa disingkat LC 50 adalah suatu perhitungan untuk menentukan keaktifan dari suatu ekstrak atau senyawa. Makna LC 50 adalah pada konsentrasi berapa ekstrak dapat mematikan 50 % dari organisme uji, misalnya larva Artemia salina (brine shrimp).
Penentuan LC 50 biasanya banyak digunakan dalam uji toksisitas pada farmakologi. Perhitungan LC 50 yang sederhana belum banyak, Perhitungan LC 50 pada Uji BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) ekstrak Bakteri asal Spons. Berikut Langkah-langkahnya :
1.    Buatlah table kemudian masukkan nilai konsentrasi yang dilakukan, Log10 konsentrasi dan Jumlah larva yang digunakan.
2.    Jika sudah melakukan BSLT, tuliskan jumlah larva yang mati pada setiap kolom Jumlah larva mati sesuai dengan konsentrasinya.
3.    Hitung % mortalitasnya dengan cara = ((Jumlah yang mati / Jumlah total Larva) × 100 %)
4.    Perhatikan jumlah larva yang mati pada konsentrasi 0 atau kontrol. Jika terdapat yang mati maka hitung mortalitas terkoreksi, sesuai ulangan.
5.    Setelah % mortalitas terkoreksi didapatkan untuk setiap ulangan maka rata-ratakan dengan membagi total mortalitas terkoreksi dengan jumlah ulangan yang dilakukan. Masukkan hasil rata-rata tersebut ke kolom rata-rata % mortalitas terkoreksi.
6.    Cari nilai probit (probability unit) untuk mortalitas terkoreksi yang didapatkan dan masukkan ke kolom probit. Mencari nilai probit tinggal mencocokkan dengan tabel probit di bawah ini, misalnya mortalitas terkoreksi 5,26 jika dicari nilai probitnya menjadi 5 = 3,36. Dalam tabel probit tidak ada koma-komaan jadi harus dibulatkan, kalo saya dibulatkan ke bawah, tapi belum pernah yang mengatakan ketemu apakah harus dibulatkan ke bawah atau ke atas. (Kalo tahu tolong kasih tahu saya ya, hehe).
7.    Jika nilai probit sudah ada, sekarang saatnya untuk membuat grafik hubungan antara nilai probit mortalitas (sb.y) dan Log10Konsentrasi (sb.x). Langsung buat dari Ms. Word/Excel aja, lebih simpel. Bisa kan ? Tinggal insert kemudian pilih chart dan pilih model XY scatter yang pertama. Masukkan nilai probit di sumbu Y dan nilai log konsentrasi di sumbu X. Hasilnya setelah dirapihkan dan dikasih nama seperti di bawah ini. (kalo trendline (garis) belum muncul cuma titik-titik birunya aja, cara memunculkannya klik kanan pada titik birunya (koordinat) dan add trendline. Jangan lupa untuk memunculkan persamaan centang Display Equation on Chart.
8.    Jika persamaannya sudah ada, tinggal dimasukkan nilai keramat untuk LC 50 adalah nilai 5. Kenapa ? karena nilai lima mewakili 50% nilai probit atau 50% kematian larva. Carilah nilai X dengan memasukkan nilai 5 ke persamaan yang didapatkan. Kemudian tentukan LC50 dengan antilog(x) atau 10x. Sebenarnya menentukan LC50 yang mudah dengan menggunakan perangkat lunak seperti R, SAS, SPSS.








BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu :
1.    Lethal Concentration 50 (LC50) adalah konsentrasi yang  menyebabkan kematian sebanyak 50%  dari organisme uji ayang dapat diestimasi dengan grafik dan perhitungan, pada suatu waktu pengamatan tertentu.
2.    Uji toksisitas diklasifikasikan  sebagai berikut (Rosianna 2006) :
a.    Klasifikasi menurut waktu.
b.    Klasifikasi menurut metode.
c.    Klasifikasi  menurut  maksud  dan tujuan penelitian.
3.    Untuk mengetahui nilai LC-50 digunakan uji static. Ada dua tahapan dalam penelitian (Rossiana 2006), yaitu:
a.    Uji pendahuluan yaitu untuk menentukan batas kritis konsentrasi yaitu konsentrasi yang dapat menyebabkan kematian terbesar mendekati 50% dan kematian terkecil  mendekati 50%.
b.    Uji lanjutan yaitu setelah diketahui batas  kritis, selanjutnya ditentukan konsentrasi  akut berdasarkan seri logaritma konsentrasi yang dimodifikasi oleh Rochini dkk (1982) diacu dalam Rossiana (2006).
4.    Langkah perhitungan Analisis Probit Metode Bosvine pendugaan nilai LC50 ini dilakukan dengan menghitung :
a.    Probit Empirit
b.    Probit yang diharapkan
c.    Probit yang dikerjakan dan
b.    Probit sementara.
5.    Suatu perhitungan untuk menentukan keaktifan dari suatu ekstrak atau senyawa. Makna LC 50 adalah pada konsentrasi berapa ekstrak dapat mematikan 50 % dari organisme uji, misalnya larva Artemia salina (brine shrimp).

B.   Saran
Diharapkan agar mahasiswa dapat menambah wawasan mengenai LC50 dan dapat dijadikan referensi untuk selanjutnya serta mampu memahami tentang uji Lethal Concentration 50.



DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2012.http://tantri-sugianto.blogspot.com/2012/07/toksikologi.html (Di akses tanggal 20 April 2016 pukul 13.00 WITA).
Anonim.2013.http://imehyuu.blogspot.co.id/2013/06/laporan-bst.html (Di akses tanggal 20 April 2016 pukul 13.00 WITA).
Anonim.2010.http://elfahrybima.blogspot.co.id/2010/10/uji-toksisitas-ekstrak-polar-semipolar.html (Di akses tanggal 20 April 2016 pukul 13.00 WITA).
Anonim.2013.http://www.mfadhillah.com/2013/03/22/perhitungan-lc-50-dari-bslt/ (Di akses tanggal 20 April 2016 pukul 13.00 WITA).
Anonim.2010.http://yuniethafafa.blogspot.co.id/2012/04/uji-bslt.html (Di akses tanggal 20 April 2016 pukul 13.00 WITA).





























Rabu, 17 Agustus 2016

HUT RI Ke - 71 Jayalah Negeriku Indonesia

"NEGERIKU INDONESIA"


NEGERIKU INDONESIA
By:Nf
Indonesia Raya, Merdeka Merdeka!!!
Tanahku Negeriku Yang Kucinta.
Hari Ini Adalah Hari Kemerdekaan Indonesia.
Dirgahayu Indonesiaku Yang Ke-71 Th.
            Negeriku Indonesia, Telah Merdeka
            Karena Apa?Karena Siapa??
Merdeka Dari Para Penjajah
            Pahlawahan Republik Indonesia
            Pahlawan Yang Patut Dikenang.
Negeriku Indonesia, Tanah Kelahiranku.
Untuk Generasi Muda Indonesia.
Sadarkah Kita ?
Kita Adalah Generasi Penerus Bangsa.
Bukalah Kedua Mata,Hati Dan Pikiran.
Untuk Mejadikan Negeriku Indonesia Tetap Merdeka.
            Merdeka Katanya Bebas Dan Sejahtera .
Ya, Indonesia Merdeka Bebas Dari Penjajah.
Tapi Negeriku Indonesia Kini Bagaimana!!!
Apakah Merdeka Dari Para Koruptor?
Apakah Merdeka Dari Kejahatan Lainnya ?
Bagiku Indonesia Saat Ini Merdeka Tapi Entah Kata Siapa?
Berjuanglah Generasi Muda Untuk menjawab Kerena Dia Dan Ini Orangnnya.
Siapa Lagi Yang Akan Meneruskan Tonggak Kemerdekaan.
Tentu Kita Para Generasi Muda Indonesia.
Jangan Biarkan Negeriku “Indonesia Merdeka Tapi Entah Kata Siapa”.
Tetapi sebutlah  “ Indonesia Merdeka”.

Selasa, 15 Maret 2016

"HUJAN ADALAH TEMAN IMAJI"

"HUJAN ADALAH TEMAN IMAJI" 


Menulislah sebelum ceritamu dituliskan oleh orang lain,menulislah karena siapa tahu ada diantara tulisanmu yang akan kuwujudkan, menulislah karena menulis kamu sudah dapat berkarya, menulislah karena semua yang ditulisan dari hati akan sampai kehati,menulislah supaya ada yang dapat dibaca!!! Let’s write bismillahirahmanirahim.
Hujan memiliki makna yang berbeda-beda, Ada yang percaya bahwa di dalam hujan terdapat lagu yang hanya bisa didengar oleh mereka yang rindu sesuatu. Senandung rindu yang bisa meresonansi ingatan masa lalu. Dan bagi kebanyakan orang menganggap hujan itu indah,indah karena dengannya, indah karena ada kenangan yang telah terukir dalam benaknya yang tak mampu ia lupakan sekali lagi karena hujan itu indah  dimana Selalu ada kisah di balik rintik hujan yang terlanjur jatuh namun terkadang dibalik semua itu  ada yang menaggapinya dengan hal yang berbeda dan seakan-akan  hujan itu tak berarti apa-apa baginya dan  bahkan hujan itu diangap malapetaka baginya karena terhalang akan hujan, hujan yang akan membasahi tubuhnya, hujan yang akan mengusiknya, hujan yang membuatnya menunggu disaat ingin menyambut mentari yang terang, hujan yang datang tanpa ada kata dan hujan menghalangi jalannya,  yah hujan hujan yang tak pernah diinginkan pada saat itu, hujan berhentilah aku tidak mengigikanmu lagi namun tanpa sadar hujan itu sudah memberikannya  banyak makna  yaitu sebuah keindahan J  kenapa begitu, kenapa ada yang berkata begitu,karena itu semua tidak lepas dari sifat manusiawi seseorang  dan untuk pagi hari ini di kampus saya tercinta Poltekkes kemenkes Makassar jurusan kesehatan lingkungan saya mencoba untuk menikmati makna dari rintik hujan  yang dihalangi oleh  payung berwarna pelangi, warna pelangi yang terang untuk sebuah hati tenang,tenang karena hanya ada aku, kamu dan hujan, Hidup itu seperti pelangi, dimana kita  membutuhkan hujan dan matahari untuk bisa melihatnya. Ingatlah bahwa kita butuh akan hadirnya  hujan dan terik matahari untuk melihat pelangi yang indah. Ketika hujan, teruslah mencari karena ada pelangi yang indah menantimu. Setelah hujan selalu ada matahari. Demikian pula setelah air mata ada senyuman yang indah. Milikilah senyuman selebar payung di saat hujan.
 aku percaya saat ini aku tidak sendiri walaupun kebanyakan orang melihat aku sedang sendiri berdiri dibawah teduh payung berwarna pelangi nan indah bersama irama rintik hujan, hey kawan tidak perlu galau atau apalah yah buatlah air matamu menetes jika itu lebih baik bagimu tetapi tidak dengan anggapanmu bahwa kau saat ini sendiri namun karena itu kau sedang menikmati makna yang indah dari hujan.  Jika kamu tahu arti air mata, kamu akan tahu makna hujan saat senja, dan ketika sendiri  ingatlah ada malaikat disampingmu yang akan selalu menjagamu, jika itu kau sedang dalam kebaikan. Hidup itu indah  J  karena Untuk saya sendiri hujan adalah caraku untuk selalu tetap bersyukur atas nikmat Allah SWT.