Mata
Kuliah : Pengendalian Vektor
dan Binatang Penganggu
Dosen : Sulasmi.,SKM.,M.Kes
(MAKALAH)
“NYAMUK
MANSONIA”
DI
SUSUN OLEH :
Nurul Fahmi
(PO.71.4.221.13.2.038)
KEMENTERIAN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK
KESEHATAN MAKASSAR
KESEHATAN
LINGKUNGAN
PRODI
D-IV
2015
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur atas kehadirat Allah swt. Yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Makalah pengendalian vektor dan binatang pengganggu dengan judul “NYAMUK MANSONIA” ini dapat selesai dengan tepat waktu. Terwujudnya makalah ini, tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu saya selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada:
Puji syukur atas kehadirat Allah swt. Yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Makalah pengendalian vektor dan binatang pengganggu dengan judul “NYAMUK MANSONIA” ini dapat selesai dengan tepat waktu. Terwujudnya makalah ini, tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu saya selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu
Sulasmi, SKM.,M.Kes selaku dosen pengampu pada mata kuliah ilmu budaya sehat
yang telah memberikan ilmu dan
sumbangsinya dalam menyusun makalah ini.
2. Bapak
dan Ibu tercinta yang telah memberikan motivasi dan dukungan baik moral maupun
spiritual.
3. Teman-teman
yang tercinta yang telah sabar untuk meluangkan waktunya untuk berdiskusi dalam
menyusun makalah ini.
4. Dan
semua pihak yang telah membantu dalam
menyusun makalah ini.
Dalam makalah ini terdapat beberapa
pembahasan materi mengenai “NYAMUK MANSONIA”. Namun dalam penyusunannya masih
terdapat banyak kekurangan oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
diharapkan penulis dari semua pihak, agar kedepannya lebih baik lagi dalam
menyusun makalah.
Akhir kata semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak, baik itu
penulis terlebih kepada pembacanya.
Wasallam.
Makassar, november
2014
penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang masalah .................................................................. 1
B. Tujuan .............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Habitat Nyamuk mansonia
.............................................................. 3
B. Prilaku Nyamuk mansonia
............................................................... 3
C. Morfologi nyamuk
mansonia ........................................................... 3
D. Taksonomi nyamuk mansonia.......................................................... 4
E. Siklus hidup nyamuk
mansonia ....................................................... 4
F. Peran nyamuk mansonia
dalam bidang kesehatan ........................... 5
G.Pengendalian dan
pencegahan nyamuk mansonia .......................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................... 7
B. Saran................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Makhluk hidup bertahan hidup
secara berkegantungan, termasuk nyamuk yang hidupnya mencari makan berupa darah
manusia, dan membawa bibit penyakit melalui nyamuk (vektor).
Ada lebih dari 2500 spesies nyamuk
yang berbeda di seluruh dunia, Masing-masing spesies memiliki nama ilmiah yang
latin, seperti Culex Tarsalis, Aedes Aegypti dll. Nama-nama ini digunakan dalam
cara deskriptif sehingga nama tersebut mewakili nyamuk tertentu. Nyamuk
merupakan spesies dari arthropoda yang berperan sebagai vector penyakit
arthropod-born viral disease.
Nyamuk termasuk jenis serangga dalam
ordo diptera, dari kelas insecta. Nyamuk
mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing dan enam kaki panjang. Antar spesies berbeda-beda
tetapi jarang sekali panjangnya melebihi 15 mm. (Levine, 1994).
Secara signifikan, Semua nyamuk
harus memiliki air yang untuk melengkapi siklus hidup mereka. Nyamuk dapat
hidup hampir di segala jenis air, dari air es yang mencair sampai air buangan
yang kotor. Jenis air dapat mengidentifikasikan jenis jentik nyamuk yang hidup
didalamnya. Juga, nyamuk-nyamuk dewasa menunjukkan preferensi yang sangat
berbeda untuk jenis sumber yang bertelur. Mereka bertelur secara berkala akan
terus menerus di lubang air, kolam, air pasang, rawa-rawa, pembuangan limbah,
tambak, irigasi padang rumput, kolam air hujan, dan lain-lain karena itu Setiap
spesies memiliki persyaratan lingkungan yang unik untuk pemeliharaan siklus
hidup (Soedarto,dkk,1989:35).
Nyamuk dapat berperan sebagai vektor
penyakit pada manusia dan binatang. Pada nyamuk betina, bagian mulutnya
membentuk probosis panjang untuk menembus kulit manusia maupun binatang untuk
menghisap darah.
Nyamuk betina menghisap darah untuk
mendapatkan protein untuk pembentukan telur yang diperlukan. Sehingga untuk dapat lebih mengenal
tentang nyamuk dalam makalah ini kami membahas judul mengenai “nyamuk mansonia”.
B. Tujuan
1.
Tujuan
umum
Untuk mengetahui tentang
nyamuk mansonia .
2.
Tujuan
Khusus
a. Untuk mengetahui taksonomi
nyamuk mansonia
b. Untuk mengetahui siklus hidup
nyamuk mansonia
c. Untuk mengetahui peranan
nyamuk mansonia dalam bidang kesehatan
d. Untuk mengetahui pencegahan
dan pengendalian nyamuk mansonia.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Habitat nyamuk mansonia
Nyamuk
mansonia berasosiasi dengan rawa-rawa, sungai besar di tepi hutan atau dalam
hutan, larvae dan pupa melekat dengan sifonnya pada akar - akar ranting tanaman air,seperti enceng gondok, teratai, kangkung,
dan sebagainya .Bersifat zoofilik,eksofagik , eksofilik , nokturnal.
B. Perilaku
nyamuk mansonia
Nyamuk
Mansonia hidup secara nocturnal, berada di wilayah hutan dan rawa endemik,
lingkungan kotor dan area peternakan ikan yang tidak terpakai. Nyamuk Mansonia
bersifat agresif dan menghisap darah saat manusia berada dalam aktivitas malam
hari khususnya di luar rumah.
C. Morfologi
nyamuk mansonia
1.
Telur mansonia saling berlekatan,berbentuk telur
lancip seperti duri
2.
Biasanya terletak dibalik dibalik permukaan
tumbuhan air
3.
Siphon berujung lancip dan berpigmen gelap (fase
larva)
4.
Corong pernafasan seperti duri (fase pupa)
5.
Sisik sayap lebar dan asimetris.
Adapun
ciri-ciri Nyamuk mansonia sebagai berikut:
a.
Ciri-ciri jentik nyamuk Mansonia
1)
Bentuk siphon seperti tanduk
2)
Jentik nyamuk mansonia menempel pada akar
tumbuhan air.
3)
Pada bagian toraks terdapat stoot spine.
b.
Ciri-ciri nyamuk Mansonia
1)
Pada saat hinggap tidak membentuk sudut 90ยบ
2)
Bentuk tubuh besar dan panjang
3)
Bentuk sayap asimetris.
4)
Menyebabkan penyakit filariasis
5)
Penularan penyakit dengan cara membesarkan
tubuhnya.
D.
Taksonomi nyamuk mansonia
Taksonomi Mansonia adalah sebagai berikut
:
Kingdom
: Animalia
Phylum :
Arthropoda
Class
: Insecta
Ordo
: Diptera
Genus
: Mansonia
E.
Siklus hidup nyamuk mansonia
1.
Telur diletakan saling berdekatan membentuk
rakit dibawah permukaan daun tanaman air
2.
Larva memiliki kait (saw) untuk mengambil
O2 pentil pernapasan
3.
Pupa terompet runcing keras dan kuat untuk
menusuk akar tanaman
4.
Dewasa ada rambut (bristel) di depan
spirakel femur hind dengan 3-5 gelang yang teratur urat-urat sayap dilengkapi
dengan scale sayap yang luas, asimetris gelap terang.
Gambar tahapan nyamuk mansonia:
Tahap
|
Gambar
|
Ciri - ciri
|
Telur
|
•Dark brown,Berada dibawah
permukaan daun atau tumbuhan , Berbentuk spindle , menirus dihujung .Berbentuk
, spine bagi memudahkan ia melekat pada tumbuhan dan Tersusun dalam bentuk
rosette.
|
|
Larva
|
Mempunyai sifon yang pendek
· Sifon bentuk kon yang tajam, bergerigi di hujung
· Tiada gigi pekten
· Sepasang comb teeth
|
|
Pupa
|
Mempunyai trumpet yang panjang dan bergerigi
|
|
Nyamuk Dewasa
|
Sayap kaki dan badan dilitupi susunan warna gelap
·Memberikan dusty appearance
|
F. Peranan
nyamuk mansonia dalam bidang kesehatan
Nyamuk mansonia berperan penting sebagai
pengganggu yaitu sifatnya yang antropofilik, nokturnal, eksofagik, mengganggu
tidur atau aktivitas manusia di luar rumah sewaktu malam dan juga sebagai
vektor filariasis: Filariasis malayi, disebabkan oleh Brugia malayi.
Vektor penyakit yang dibawa oleh Mansonia yang paling
sering ditemui adalah filariasis (vektor penyakit cacing). Filariasis merupakan
penyakit akibat nematoda jenis Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia
timori. Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk (vektor utama penularan
filariasis di daerah perkotaan adalah oleh Culex quinguefasciatus dan
di daerah pedesaan vektornya dapat dari berbagai spesies Anopheles seperti An.
aconitus dan An. bancrofti) yang menghisap darah seseorang yang telah
tertular sebelumnya. Darah yang terinfeksi dan mengandung larva dan akan
ditularkan ke orang lain pada saat nyamuk yang terinfeksi menggigit atau
menghisap darah orang tersebut.
G. Pencegahan dan pengendalian nyamuk
mansonia
1.
Cara pencegahan dan pengendalian vektor Nyamuk Mansonia:
a. Jika tempat
peternakan ikan yang sudah tidak terawat, harus ditutup menggunakan
tenda/terpal, untuk memastikan tidak adanya larva nyamuk yang berkembang di
dalam air dan telurnya melengket pada tanaman di daerah peternakan ikan.
b. Menggunakan
lotion anti nyamuk atau membawa raket nyamuk sebelum beraktivitas di malam
hari.
c. Jika rumah
yang berada di lingkungan endemik tersebut, lakukan 3M dan memasang kawat kasa
disekitar ventilasi jendela dan penggunaan bubuk abate di wilayah
genangan air.
2. Cara pengendalian
nyamuk dewasa dan larva (jentik)
pengendalian nyamuk dewasa dan larva (jentik) harus
dilakukan secara Terpadu, untuk menurunkan populasi nyamuk dan diikuti dengan
monitoring dan evaluasi dengan cara mengukur padat populasi nyamuk dewasa dan
jentik
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari
pembahasan makalah di atas yaitu:
1. Taksonomi nyamuk mansonia adalah
sebagai berikut:
a. Kingdom
: Animalia
b. Phylum :
Arthropoda
c. Class
: Insecta
d. Ordo
: Diptera
e. Genus
: Mansonia
2. Siklus hidup nyamuk mansonia ada
empat stadium yaitu: Telur, larva,
pupa dan nyamuk dewasa.
3. Peranan nyamuk mansonia dalam
bidang kesehatan adalah Nyamuk mansonia berperan penting sebagai
pengganggu yaitu sifatnya yang antropofilik, nokturnal, eksofagik, mengganggu
tidur atau aktivitas manusia di luar rumah sewaktu malam dan juga sebagai
vektor filariasis: Filariasis malayi, disebabkan oleh Brugia malayi.
4. Pencegahan nyamuk mansonia
a.
Cara pengendalian dan pencegahan vektor Nyamuk
Mansonia:
1) Jika tempat
peternakan ikan yang sudah tidak terawat, harus ditutup.
2) Menggunakan lotion anti nyamuk atau membawa
raket nyamuk sebelum beraktivitas di malam hari.
3) Jika rumah
yang berada di lingkungan endemik tersebut, lakukan 3M dan memasang kawat kasa
disekitar ventilasi jendela dan penggunaan bubuk abate di wilayah genangan air.
b. Cara pengendalian
nyamuk dewasa dan larva (jentik)
Pengendalian nyamuk dewasa dan larva (jentik) harus
dilakukan secara Terpadu, untuk menurunkan populasi nyamuk dan diikuti dengan
monitoring dan evaluasi dengan cara mengukur padat populasi nyamuk dewasa dan
jentik.
B.
Saran
Semoga
pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang taksonomi,siklus hidup nyamuk
mansonia dan peran nyamuk mansonia dalam bidang kesehatan sehingga bisa terhindar
dari vektor cacing filariasis dan dapat mencegah serta mengendalikan nyamuk
mansonia sehingga dapat meningkatkankan derajat kesehatan masyarakat.
https://narunilif1.wordpress.com/materi-entomology/ciri-ciri-nyamuk/(diakses
Se nin,16 maret 2015 jam 13:00 WITA)
http://arrumbum.blogspot.com/2013/04/makalah-parasitologi
nyamuk.html(dia kses Senin,16 maret 2015 jam 13:00
WITA )
http://koleksitugasan.blogspot.com/2013/10/nyamuk-mansonia.html(diakses
Sela sa ,17 maret 2015 jam 14:00 WITA)
http://lab-anakes.blogspot.com/2013/04/pengertian-nyamuk-secara-umum.html(di
akses Selasa,17 maret 2015 jam 14:00 WITA)
http://simplenoumie.blogspot.com/2014/06/klasifikasi-nyamuk
mansonia.html (diakses Selasa,17 maret 2015 jam 13:00 WITA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar