Mata
Kuliah : Parasitologi
Dosen : Sulasmi.,SKM.,M.Kes
(MAKALAH)
“"Naegleria Fowleri”
DI
SUSUN OLEH :
1.
FERANITA TODING
RONGKO
2.
HERIANTO
3.
RIRI REZKY
RAMADANI
KEMENTERIAN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK
KESEHATAN MAKASSAR
KESEHATAN
LINGKUNGAN
PRODI
D-IV
2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Penyakit
Berbasis Lingkungan
ini dengan baik
Makalah ini disusun sebagai
pemenuhan tugas mata kuliah Penyakit Berbasis Lingkungan .Dengan adanya
makalah ini diharapkan mahasiswa dapat mengerti tentang Penyakit Ascariasis
saya menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran sangat diharapkan guna perbaikan di masa mendatang dan semoga
bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Makassar, 11-04-2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ascaris lumbricoides dikenal sebagai cacingan
perut Penyakitnya dinamakan Ascariasis, biasanya memang bisa menginfeksi
beberapa saluran yang terkait dengan saluran pencernaan seperti saluran
pankreas, dan saluran empedu. Selain itu juga dapat menginfeksi usus buntu
juga.
Ascaris
lumbricoides adalah cacing gelang raksasa manusia, termasuk dalam filum
Nematoda. Sebuah nematoda ascarid, ia bertanggung jawab untuk ascariasis
penyakit pada manusia, dan merupakan cacing parasit terbesar dan paling umum
pada manusia. Seperempat dari populasi manusia diperkirakan terinfeksi oleh
parasit ini.
Biasa treatment yang dilakukan jika
masih di saluran cerna adalah menggunakan obat2an yang sifatnya melumpuhkan
cacing seperti Pirantel pamoat. Pirantel pamoat akan menyebabkan gangguan pada
gerakan cacing sehingga dengan mudah dikeluarkan melalui dubur.
Selain itu juga dapat digunakan
piperazine Dan idealnya dikombinasikan dengan laxantif seperti minyak2 dengan
harapan mengeluarkan juga telur2 cacing beserta cacing dewasa.
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu penyakit Ascariasis
2. Untuk mengetahui penyebab penyakit Ascariasis
3. Untuk mengetahui Siklus penyakit Ascariasis
4. Untuk mengetahui cara pengendalian Penyakit Ascriasis
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
penyakit Ascariasis
Ascariasis
adalah penyakit yang disebabkan pleh cacing ascaris lumbricoides. Presvalensi
penyakit ini masih cukup tinggi karna cacina penyebab penyakit ini hidupnya
didaerah tropis, bersifat kosmopolit. (dimana-mana). Penularan melalui cacing
tersebut yang melekat pada sayuran dan makanan tidak bersih yang terkontaminasi
telur cacing.
Ascaris (penyakit cacingan) tersebar
diseluruh dunia, dengan frekuensi terbesar berada di negara tropis yang lembab
dimana angka prevalensi kadang kala mencapai diatas 50%. Angka prevalensi dan
intensitas infeksi biasanya paling tinggi pada anak-anak antara usia 3 dan 8
tahun. Di Amerika Serikat, Ascaris umumnya ditemukan dikalangan imigran yang
berasal dari negara berkembang
B.
Penyebab penyakit Ascariasis
C.
Siklus (penularan) Penyakit Ascariasis
Ascaris
umumnya ditemukan dikalangan imigran yang berasal dari negara berkembang.
Penularan terjadi karena menelan telur yang fertile dari tanah yang
terkontaminasi dengan kotoran manusia atau dari produk mentah yang
terkontaminasi dengan tanah yang berisi telur cacing. Penularan tidak terjadi
langsung dari orang ke orang lain atau dari tinja segar ke orang.
Penularan terjadi paling sering di
sekitar rumah, dimana anak-anak, tanpa adanya fasilitas jamban yang saniter,
mencemari daerah tersebut; infeksi pada anak kebanyakan karena menelan tanah
yang tercemar. Tanah yang terkontaminasi telur cacing dapat terbawa jauh karena
menempel pada kaki atau alas kaki masuk ke dalam rumah, penularan melalui debu
juga dapat terjadi. Telur mencapai tanah melalui
tinja, dan berkembang (embrionasi).
Ascaris lumbricoides, atau "cacing gelang",
infeksi pada manusia terjadi ketika telur cacing tertelan melepaskan larva
cacing yang menembus dinding duodenum dan memasuki aliran darah. Dari sini, hal
itu dilakukan ke hati dan jantung, dan memasuki sirkulasi paru-paru untuk
membebaskan diri dalam alveoli, di mana ia tumbuh dan molts.
Dalam 3 minggu, larva lulus dari sistem pernapasan
yang akan batuk, menelan, dan dengan demikian kembali ke usus kecil, dimana
jatuh tempo untuk cacing jantan dan betina dewasa. Pemupukan sekarang dapat
terjadi dan betina menghasilkan sebanyak 200.000 butir per hari selama setahun.
Telur-telur dibuahi menjadi menular setelah 2 minggu di dalam tanah, mereka
dapat bertahan dalam tanah selama 10 tahun atau lebih.
D.
Pengendalian Penyakit Ascariasis
Cara Pengendalian :
1. Berikan
penyuluhan kepada masyarakat untuk menggunakan fasilitas jamban yang memenuhi
syarat kesehatan.
2. Sediakan
fasilitas yang cukup memadai untuk pembuangan kotoran yang layak dan cegah kontaminasi
tanah pada daerah yang berdekatan langsung dengan rumah, terutama di tempat
anak bermain.
3. Di
daerah pedesaan, buatlah jamban umum yang konstruksinya sedemikian rupa
sehingga dapat mencegah penyebaran telur Ascaris melalui aliran air, angin, dan
lain-lain. Kompos yang dibuat dari kotoran manusia untuk digunakan sebagai
pupuk kemungkinan tidak membunuh semua telur.
4. Dorong
kebiasaan berperilaku higienis pada anak-anak, misalnya ajarkan mereka untuk
mencuci tangan sebelum makan dan menjamah makanan.
5. Di
daerah endemis, jaga agar makanan selalu ditutup supaya tidak terkena debu dan
kotoran. Makanan yang telah jatuh ke lantai jangan dimakan kecuali telah dicuci
atau dipanaskan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
Sebagai saran kami dari penulis mengharapkan setelah
membaca Makalah ini.kita dapat mengetauhi bahwa Negleria fowleri sangat
berbahaya dan merupakan pemakan otak
yang dapat langsung merenggut nyawa manusia oleh karena itu hindari
tempat-tempat yang memungkinkan adanya parasit negleria fowleri ini terutama
yang berhubungan dengan air dan terkhusus pada musim panas.sebaiknya kita juga
memanimalisir kebiasaan berenang
DAFTAR
PUSTAKA
http://my_education.com
(Diakses tanggal 20 mei 2014)
http://sumarsonoyappi.wordpress.com/2008/07/25/organisasi-usaha (Diakses tanggal 20 Mei )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar