Mata Kuliah : Penyehatan Udara- B
Dosen : Hamsir Ahmad,
SKM.,M.Kes
“Makalah Pemanasan Global Dan Perubahan Iklim”
Disusun Oleh :
NURUL FAHMI
PO.71.4.221.13.2.038
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR
KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI D-IV
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana.
Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman dan Harapan saya
semoga makalaah ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca tentang “pemenasan
global dan perubahan iklim”, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Penulis akui masih banyak
kekurangan karena pengalaman yang penulis miliki sangat kurang. Oleh karena itu
penulis harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Makassar, April 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ......................................................................................... 1
B.
Tujuan ....................................................................................................... 2
C.
Manfaat .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian pemanasan global dan perubahan iklim .................................. 3
B.
Faktor penyebab pemanasan
global dan perubahan iklim ........................ 5
C.
Proses pemanasan global dan perubahan iklim ........................................ 7
D.
Hubungan pemanasan
global dan perubahan iklim ................................. 8
E.
Dampak pemanasan global dan perubahan iklim
..................................... 8
F.
Pengendalian
pemanasan global terhadap perubahan
iklim................. 13
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan ............................................................................................... 15
B.
Saran ......................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Perubahan iklim akibat pemanasan global yang
terjadi akhir-akhir ini menjadi
salah satu efek yang sangat signifikan dalam
perubahan kondisi bumi selama beberapa dekade dan abad ke depan. Namun,
bagaimana dengan nasib bumi jika terjadi pemanasan bertahap saat matahari
menuju masa akhir hidupnya sebagai bintang katai putih? Akankah bumi bertahan,
ataukah masa tersebut akan menjadi masa akhir kehidupan bumi. Perubahan iklim
memiliki hubungan dengan perubahan curah hujan, ketersediaan air permukaan, dan
kualitas air yang dapat berpengaruh pada Water related disease.
Salah satu dampak revolusi industri
yang telah terjadi dan masih terus berlanjut pada masa sekarang dalam kehidupan
dan peradaban manusia adalah dampaknya bagi lingkungan yang ada di sekitar
manusia itu sendiri. Ekspansi usaha yang dilakukan oleh para pelaku industri
seperti pembangunan pabrik-pabrik dan pembuatan produksi dengan kapasitas besar
dengan mengesampingkan perhatian terhadap dampaknya bagi lingkungan secara
perlahan namun pasti telah mengakibatkan kelalaian yang pada akhirnya akan
merugikan lingkungan tempat tinggal manusia dan kehidupannya.
Para ahli lingkungan telah
menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi lingkungan dan dunia secara
global akibat usaha perindustrian yang dilakukan dan telah berkembang pesat
saat ini. Dampak negatif ini adalah terjadinya pemanasan di dunia dan sering
disebut sebagai Global Warming yang diantara beberapa akibatnya adalah
perubahan iklim yang terjadi di bumi sekarang ini.
B.
Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk
mengetahui tentang pemanasan global dan perubahan
iklim.
2. Tujuan
khusus
a.
Untuk mengetahui pengertian pemanasan global dan perubahan iklim.
b.
Untuk mengetahui faktor penyebab pemanasan global dan perubahan iklim.
c.
Untuk mengetahui proses terjadinya pemanasan global dan perubahan
iklim.
d.
Untuk mengetahui hubungan antara pemanasan global dan perubahan iklim.
e.
Untuk mengetahui dampak pemanasan global dan perubahan iklim.
f.
Untuk mengetahui cara pengendalian
pemanasan global yang dapat mencegah terjadinya perubahan iklim.
C.
Manfaat
Manfaat dari
makalah ini,
baik bagi penyusun maupun pembaca dapat menjadi sarana penambah wawasan pengetahuan tentang pemanasan global dan perubahan iklim akibat sumber-sumber alami dan aktivitas manusia beserta hal
– hal yang terkait dengan pemanasan global lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian pemanasan
global dan perubahan iklim
1.
Pemanasan global
Pemanasan
global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan
daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah
meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa,
"sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak pertengahan
abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas
rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. Kesimpulan
dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik,
termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8.
Model iklim
yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan
meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100.
Perbedaan angka perkiraan itu dikarenakan oleh penggunaan skenario-skenario
berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model
sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus
pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan
akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas
rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
2.
Perubahan
iklim
Perubahan Iklim adalah perubahan pola perilaku
iklim dalam kurun waktu tertentu yang relatif panjang (sekitar 30
tahunan). Ini bisa terjadi karena efek alami. Namun, saat ini yang terjadi
adalah perubahan iklim akibat kegiatan manusia. Perubahan iklim terjadi akibat
peningkatan suhu udara yang berpengaruh terhadap kondisi parameter iklim
lainnya. Perubahan iklim mencakup perubahan dalam tekanan udara, arah dan
kecepatan angin, dan curah hujan.
Menurut
United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCC) Perubahan Iklim adalah
perubahan yang disebabkan oleh aktivitas manusia baik secara langsung maupun
tidak langsung yang mengubah komposisi atmosfer secara global dan mengakibatkan
perubahan variasi iklim yang dapat diamati dan dibandingkan selama kurun waktu
tertentu.
Panel
Antar pemerintahan PBB tentang Perubahan Iklim (IPCC) yang berhasil meyakinkan
negara-negara di dunia lewat fakta-fakta ilmiah hubungan antara aktivitas
manusia dengan pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim (man-made
climate change), setelah beberapa lama hanya dianggap sebagai hipotesa belaka.
Keberhasilan dalam peningkatan kesadaran ini, yang sekaligus memberikan dasar
bagi upaya solusinya, mengantarkan IPCC menerima Hadiah Nobel Perdamaian
bersama Al Gore pada 2007.
Telah
diperkirakan oleh para ilmuwan, daerah bagian utara dari belahan Bumi Utara
akan memanas lebih dari daerah-daerah lainnya di Bumi. Hal ini berakibat akan
mencairnya gunung-gunung es dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es
yang terapung di perairan tersebut.
Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.
Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan.
Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.
Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan.
Badai
akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah.
Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan
bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai
(hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih
besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat
dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim
B.
Faktor Penyebab pemanasan
global dan perubahan iklim
1.
Penyebab pemanasan global
Pemansan
global terjadi ketika ada konsentrasi gas-gas tertentu yang dikenal dengan gas
rumah kaca, yg terus bertambah di udara, hal tersebut disebabkan oleh tindakan manusia,
kegiatan industri, khususnya CO2 dan chlorofluorocarbon. Yang terutama adalah
karbon dioksida, yang umumnya dihasilkan oleh penggunaan batubara, minyak bumi,
gas dan penggundulan hutan serta pembakaran hutan.
Asam
nitrat dihasilkan oleh kendaraan dan emisi industri, sedangkan emisi metan
disebabkan oleh aktivitas industri dan pertanian. Chlorofluorocarbon CFCs
merusak lapisan ozon seperti juga gas rumah kaca menyebabkan pemanasan global,
tetapi sekarang dihapus dalam Protokol Montreal. Karbon dioksida,
chlorofluorocarbon, metan, asam nitrat adalah gas-gas polutif yang terakumulasi
di udara dan menyaring banyak panas dari matahari. Sementara lautan dan
vegetasi menangkap banyak CO2, kemampuannya untuk menjadi “atap” sekarang
berlebihan akibat emisi. Ini berarti bahwa setiap tahun, jumlah akumulatif dari
gas rumah kaca yang berada di udara bertambah dan itu berarti mempercepat
pemanasan global.
Sepanjang
seratus tahun ini konsumsi energi dunia bertambah secara spektakuler. Sekitar
70% energi dipakai oleh negara-negara maju; dan 78% dari energi tersebut
berasal dari bahan bakar fosil. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan yang
mengakibatkan sejumlah wilayah terkuras habis dan yang lainnya mereguk
keuntungan. Sementara itu, jumlah dana untuk pemanfaatan energi yang tak dapat
habis (matahari, angin, biogas, air, khususnya hidro mini dan makro), yang
dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, baik di negara maju maupun
miskin tetaplah rendah, dalam perbandingan dengan bantuan keuangan dan
investasi yang dialokasikan untuk bahan bakar fosil dan energi nuklir.
Penggundulan
hutan yang mengurangi penyerapan karbon oleh pohon, menyebabkan emisi karbon bertambah
sebesar 20%, dan mengubah iklim mikro lokal dan siklus hidrologis, sehingga
mempengaruhi kesuburan tanah.
2.
Penyebab perubahan iklim
a.
Para ahli menyatakan
bahwa penyebab utama terjadinya perubahan iklim adalah terjadinya pemanasan
global akibat gas rumah kaca (GRK). Hal yang menyebabkan emisi GRK menjadi
masalah yang besar adalah karena dalam jangka panjang, bumi harus melepaskan
energi dengan laju yang sama ketika bumi menerima energi dari matahari.
Selubung GRK yang lebih tebal akan membantu untuk mengurangi hilangnya energi
ke angkasa, sehingga sistem iklim harus menyesuaikan diri untuk mengembalikan
keseimbangan antara energi yang masuk dan energi yang keluar. Proses ini
disebut sebagai “efek GRK yang semakin besar”. Meningkatnya pemanasan, sebelas
dari dua belas tahun terakhir merupakan tahun-tahun terhangat dalam temperatur
permukaan global sejak 1850. Tingkat pemanasan rata-rata selama lima puluh
tahun terakhir hampir dua kali lipat dari rata-rata seratus tahun terakhir.
Temperatur rata-rata global naik sebesar 0.74°C selama abad ke-20, Diana
pemanasan lebih dirasakan pada daerah daratan daripada lautan.
b.
Jumlah karbondioksida
yang lebih banyak di atmosfer Karbondioksida adalah penyebab palang dominan
terhadap adanya perubahan Lim saat ini dan konsentrasinya di atmosfer telah
naik dari masa pra-industri yaitu 278 ppm (parts-permillion) menjadi 379 ppm
pada tahun 2005.
c.
Lebih banyak air,
tetapi penyebarannya tidak merata Adanya peningkatan presipitasi pada beberapa
dekade terakhir telah diamati di bagian Timur Amerika Utara dan Amerika
Selatan, Eropa Utara, Asia Utara serta Asia Tengah. Akan tetapi pada daerah
Sahel, Mediteranian, Afrika Selatan dan sebagian Asia Selatan mengalami
pengurangan presipitasi. Sejak tahun 1970 telah terjadi kekeringan yang lebih
kuat dan lebih lama.
C.
Proses
terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim
1. Ketika
sinar matahari memasuki atmosfir bumi, sinar matahari tersebut harus melalui
lapisan gas rumah kaca. Setelah mencapai seluruh permukaan bumi, tumbuhan,
tanah, air, dan komponen ekosistem lainnya menyerap energi dari sinar matahari
tersebut. Sisanya akan dipantulkan kembali ke atmosfir. Sebagian energi
dikembalikan ke angkasa, tetapi sebagian lagi terperangkap oleh gas rumah kaca
di atmosfir dan dikembalikan ke bumi sehingga dikenal dengan nama efek rumah
kaca (green house effect). Efek rumah kaca dapat mengakibatkan mencairnya
bongkah-bongkah es di kutub. Bila dibiarkan terus-menerus permukaan air laut
akan naik yang menyebabkan
tenggelamnya pulau-pulau kecil dan daerah tepi pantai.
2. Perubahan iklim terjadi akibat lapisan ozon yang
semakin menipis yang di sebabkan oleh adanya radiasi matahari atau
terperangkapnya panas matahari yang disebabkan oleh gas efek rumah kaca yang
salah satunya gas cloro floro carbon atau biasanya lebih dikenal dengan CFC.
Dampak bagi kesehatan mahluk hidup dari menipisnya lapisan ozon yaitu masalah
pernapasan, berkurangnya sistem kekebalan tubuh.
Chloro Fluro karbon (juga disebut CFC) adalah gas terdiri
dari tiga unsur Klor, Fluor dan Carbon. Mereka pernah digunakan secara luas
sebagai pendingin dalam kulkas dan sebagai pendorong dalam kaleng aerosol. Saat
itu ditemukan pada akhir 1970-an dan awal 1980-an bahwa CFC dari kulkas tua dan
rusak dan kaleng aerosol tua secara bertahap menemukan jalan masuk ke bagian
atas atmosfer di mana mereka merusak lapisan ozon. Lapisan ozon melindungi Bumi
dari radiasi berbahaya. Sebagai result kerusakan, lubang-lubang mulai muncul di
lapisan ozon di atas Kutub Selatan setiap musim panas, semakin besar setiap tahun.
Akhirnya penggunaan CFC dalam aerosol dan kulkas di larang. Bukan hanya
terdapat di dalam kulkas atau kaleng aerosol cfc pun di temukan di dalam AC,
asap pembakaran pabrik, kendaraan, dan hutan. Pada dasarnya cfc tidak
berbahaya, tetapi karena pemakaiannya yang berlebih cfc dapat merusak lapisan
ozon yang melindungi bumi dari radiasi matahari.
Cloro floro carbon juga menjadi salah satu pemegang andil dalam gas efek rumah kaca. Gas efek rumah kaca disebabkan oleh karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.
Cloro floro carbon juga menjadi salah satu pemegang andil dalam gas efek rumah kaca. Gas efek rumah kaca disebabkan oleh karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.
D.
Hubungan antara pemanasan global dan perubahan iklim
Pemanasan global pada dasarnya
adalah peningkatan suhu rata-rata udara di permukaan bumi. Di sisi lain, iklim
sangat dipengaruhi oleh berbagai parameter iklim seperti kecepatan dan arah
angin yang sangat dipengaruhi oleh tekanan udara dan suhu udara, selain
kelembaban udara dan curah hujan yang dipengaruhi oleh radiasi matahari. Dengan
terjadinya pemanasan global, berbagai parameter iklim akan terganggu sehingga
secara jangka panjang iklim akan mengalami perubahan yang bersifat permanen.
E. Dampak pemanasan global dan
perubahan iklim
1.
Dampak pemanasan global
Di bawah ini adalah beberapa dampak dari pemanasan global:
a.
Kekeringan
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh
sekelompok ahli iklim Inggris menemukan bahwa pemanasan global akan
mengakibatkan kekeringan besar dalam 100 tahun ke depan. Skala kekeringan begitu besar hingga
mencakup setengah dari total lahan yang kita miliki saat ini. Palmer Drought Severity Index (PDSI) menyatakan bahwa
persentase global daerah kering telah meningkat sebesar 1,74% antara tahun 1950
dan 2008. Kekeringan tentu saja akan
memicu kegagalan panen yang akan berdampak fatal bagi populasi dunia.
b.
Wabah
Menyebabkan lonjakan epidemi sejumlah
penyakit. Berbagai
virus umumnya tidak dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Namun, dengan kenaikan suhu akibat perubahan iklim,
virus yang tadinya hanya mampu berkembang dalam iklim tropis kemudian menyebar
ke daerah lain. Korea Institite of
Health and Social Affairs (KIHASA) menyatakan bahwa “Dalam kasus ekstrim, 1
derajat kenaikan suhu akan mengakibatkan kenaikan 6 persen dalam penyebaran
penyakit.
c.
Banjir
Pemanasan global yang mampu memicu banjir
tampaknya berlawanan dengan logika. Namun kenyataannya perubahan iklim menyebabkan
perubahan pola cuaca di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir kita telah melihat fenomena banjir besar
yang menimpa berbagai belahan dunia. Intergovernmental
Panel on Climate Change (IPCC) memperingatkan bahwa frekuensi banjir bandang
akan meningkat dalam abad ini.
d.
Pencairan es di kutub
Pemanasan global menyebabkan mencairnya es di
Kutub Utara dan daerah Antartika (Kutub Selatan).Suhu di daerah ini telah
meningkat sekitar dua sampai tiga kali lipat. Es di kutub memiliki peran
penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Jika es mencair, pulau-pulau yang berada di bawah
permukaan laut akan terancam bahaya. Kota-kota
seperti Shanghai dan negara kepulauan Maladewa adalah beberapa tempat yang akan
terpapar risiko tertinggi dalam skenario seperti itu.
Saat atmosfer menghangat, lapisan permukaan
lautan juga akan menghangat, hal ini menyebabkan volumenya akan membesar dan
menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga mengakibatkan mencairnya es di
kutub, terutama sekitar Greenland.
Perubahan tinggi permukaan laut akan sangat
berpengaruh pada kehidupan di daerah pantai. Beberapa daerah akan tenggelam.
Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Bahkan sedikit saja
kenaikan permukaan laut akan sangat berpengaruh pada ekosistem pantai,
contohnya akan menenggelamkan separuh rawa-rawa pantai.
e.
Kabut asap (smog)
Peningkatan suhu akibat pemanasan global akan
membuat konsentrasi kabut asap di atmosfer mengalami peningkatan. Peningkatan kabut asap pada akhirnya
akan menyebabkan penyakit dan kematian.Kabut asap juga mengintensifkan
gelombang panas yang tentu saja dapat berdampak buruk bagi kehidupan.
f.
Kebakaran hutan
Selama dekade terakhir ini, banyak penelitian
telah dilakukan untuk memastikan apakah pemanasan global menyebabkan
peningkatan frekuensi dan intensitas kebakaran hutan. Kebakaran hutan menyebabkan
kerusakan ekosistem dan infrastruktur. Akibat kebakaran hutan, jumlah pelepasan
karbon dioksida yang merupakan gas rumah kaca juga akan meningkat yang pada
akhirnya memperparah pemanasan global (global warming).
g.
Iklim Mulai
Tidak Stabil
Telah diperkirakan oleh para ilmuwan, daerah
bagian utara dari belahan Bumi Utara akan memanas lebih dari daerah-daerah
lainnya di Bumi. Hal ini berakibat akan mencairnya gunung-gunung es dan daratan
akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan tersebut. .
Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan
mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi
salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan
lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari
akan cenderung untuk meningkat.
Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena
lebih banyak air yang menguap dari lautan. Kelembaban yang tinggi akan
meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap
derajat Fahrenheit pemanasan. Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air
akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi
lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin
dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya
dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang
terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca
menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.
h.
Gangguan
Ekologis
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang
sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah
dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke
arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya,
mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi,
pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang
bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau
lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu
secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.
2. Dampak
perubahan iklim
Perubahan iklim menimbulkan perubahan
pada pola musim sehingga menjadi sulit diprakirakan. Pada beberapa bagian dunia
hal ini meningkatkan intensitas curah hujan yang berpotensi memicu terjadinya
banjir dan tanah longsor. Sedangkan belahan bumi yang lain bisa mengalami musim
kering yang berkepanjangan, karena kenaikan suhu dan turunnya kelembaban.
Menurut perusahaan asuransi Swiss Re, 90% dari bencana terkait iklim terjadi di
Asia. Pola cuaca akan menjadi ekstrim – kemungkinan cuaca panas sekali,
gelombang panas, dan hujan lebat akan lebih sering terjadi. Selain itu, badai
siklon tropis kemungkinan lebih intensif, disertai angin kencang dan hujan
deras. Selanjutnya perubahan iklim akan berdampak pada kehidupan kita seperti:
1. Ketahanan Pangan Terancam
Produksi
pertanian tanaman pangan dan perikanan akan berkurang akibat banjir,
kekeringan, pemanasan dan tekanan air, kenaikan air laut, serta angin yang
kuat. Perubahan iklim juga akan mempengaruhi jadwal panen dan jangka waktu
penanaman. Peningkatan suhu 10C diperkirakan menurunkan panen padi sebanyak 10%.
2. Dampak Lingkungan
Banyak jenis
makhluk hidup akan terancam punah akibat perubahan iklim dan gangguan pada
kesinambungan wilayah ekosistem (fragmentasi ekosistem). Terumbu karang akan
kehilangan warna akibat cuaca panas, menjadi rusak atau bahkan mati karena suhu
tinggi. Para peneliti memperkirakan bahwa 15%-37% dari seluruh spesies dapat
menjadi punah di enam wilayah bumi pada 2050. Keenam wilayah yang dipelajari
mewakili 20% muka bumi.
3. Risiko Kesehatan
Cuaca yang
ekstrim akan mempercepat penyebaran penyakit baru dan bisa memunculkan penyakit
lama. Badan Kesehatan PBB memperkirakan bahwa peningkatan suhu dan curah hujan
akibat perubahan iklim sudah menyebabkan kematian 150.000 jiwa setiap tahun.
Penyakit seperti malaria, diare, dan demam berdarah diperkirakan akan meningkat
di negara tropis seperti Indonesia.
4. Air
Ketersediaan
air berkurang 10%-30% di beberapa kawasan terutama di daerah tropik kering.
Kelangkaaan air akan menimpa jutaan orang di Asia Pasifik akibat musim kemarau
berkepanjangan dan intrusi air laut ke daratan.
5.
Ekonomi
Kehilangan lahan produktif akibat
kenaikan permukaan laut dan kekeringan, bencana, dan risiko kesehatan mempunyai
dampak pada ekonomi. Sir Nicolas Stern, penasehat perdana menteri Inggris
mengatakan bahwa dalam 10 atau 20 tahun mendatang perubahan iklim akan
berdampak besar terhadap ekonomi. Stern mengatakan bahwa dunia harus berupaya
mengurangi emisi dan membantu negara-negara miskin untuk beradaptasi terhadap
perubahan iklim demi kelangsungan pertumbuhan ekonomi. Ia menjelaskan bahwa
dibutuhkan investasi sebesar 1% dari total pendapatan dunia untuk mencegah
hilangnya 5%-20% pendapatan di masa mendatang akibat dampak perubahan iklim.
6.
Dampak sosial,
budaya dan politik.
Bencana terkait perubahan iklim akan
meningkatkan jumlah pengungsi di dalam suatu negara maupun antar negara. Proses
mengungsi ini membuat orang menjadi miskin dan tercerabut dari akar sosial dan
budaya mereka, terutama hubungan dengan tanah leluhur dan kearifan budaya
mereka. Di sisi lain, krisis pangan, air dan sumberdaya, serta peningkatan
jumlah pengungsi akan menimbulkan konflik horizontal sehingga bisa memicu
konflik politik di dalam negara maupun antar negara.
F.
Pengendalian Pemanasan Global yang dapat mencegah
Perubahan Iklim
Pengendalian dilakukan dengan cara
mengatasi efek yang dilakukan sambil melakukan
langkah-langkah untuk mencegah
semakin berubahnya iklim pada masa
depan. Kerusakan yang pernah dapat diatasi dengan berbagai cara, misalnya:
1. Daerah
pantai dapat dilindungi dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya
air laut.
2. Pemerintah
dapat membantu populasi di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi.
Adapun dua cara pendekatan utama untuk memperlambat
semakin bertambahnya gas rumah kaca:
a.
Mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfir dengan
menyimpan gas tersebut atau komponen karbonnya di tempat lain.
b.
Mengurangi produksi gas rumah kaca.
Secara umum Pengendalian Pemanasan Global yang dapat mencegah
Perubahan Iklim
1) Menghilangkan
karbon dengan cara menanam banyak pohon.
2) Menghilangkan
karbondioksida langsung dengan cara menyuntikkan gas tersebut ke dalam
sumur-sumur minyak seperti di Norwegia.
3) Mengunakan
bahan bakar pengganti seperti biogas, biodiesel atau tenaga nuklir dan tenaga
alam lainnya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Pengertian Pemanasan global adalah adanya
proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi dan Perubahan Iklim adalah perubahan pola perilaku
iklim dalam kurun waktu tertentu yang relatif panjang (sekitar 30
tahunan).
2. Faktor penyebab pemanasan global dan perubahan iklim
a.
Pemanasan global terjadi
ketika ada konsentrasi gas-gas tertentu yang dikenal dengan gas rumah kaca, yg
terus bertambah di udara, hal tersebut disebabkan oleh tindakan manusia,
kegiatan industri, khususnya CO2 dan chlorofluorocarbon.
b.
Perubahan iklim terjadinya karena pemanasan global akibat gas rumah kaca (GRK), Jumlah
karbondioksida yang lebih banyak di atmosfer Karbondioksida dan Lebih banyak air,
tetapi penyebarannya tidak merata.
3.
Proses
terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim
a. Ketika
sinar matahari memasuki atmosfir bumi, sinar matahari tersebut harus melalui
lapisan gas rumah kaca. Setelah mencapai seluruh permukaan bumi, tumbuhan,
tanah, air, dan komponen ekosistem lainnya menyerap energi dari sinar matahari
tersebut.
Sisanya akan
dipantulkan kembali ke atmosfir. Sebagian energi dikembalikan ke angkasa,
tetapi sebagian lagi terperangkap oleh gas rumah kaca di atmosfir dan
dikembalikan ke bumi sehingga dikenal dengan nama efek rumah kaca (green house
effect).
Efek rumah kaca dapat
mengakibatkan mencairnya bongkah-bongkah es di kutub. Bila dibiarkan
terus-menerus permukaan air laut akan naik
yang menyebabkan tenggelamnya pulau-pulau kecil dan daerah tepi pantai.
b. Perubahan iklim terjadi akibat lapisan ozon yang semakin
menipis yang di sebabkan oleh adanya radiasi matahari atau terperangkapnya
panas matahari yang disebabkan oleh gas efek rumah kaca yang salah satunya gas
cloro floro carbon atau biasanya lebih dikenal dengan CFC.
4. Hubungan antara pemanasan global dan perubahan iklim Pemanasan global pada dasarnya
adalah peningkatan suhu rata-rata udara di permukaan bumi. Di sisi lain, iklim
sangat dipengaruhi oleh berbagai parameter iklim seperti kecepatan dan arah
angin yang sangat dipengaruhi oleh tekanan udara dan suhu udara, selain
kelembaban udara dan curah hujan yang dipengaruhi oleh radiasi matahari. Dengan
terjadinya pemanasan global, berbagai parameter iklim akan terganggu sehingga
secara jangka panjang iklim akan mengalami perubahan yang bersifat permanen.
5. Dampak pemanasan global dan perubahan iklim
1)
Dampak pemanasan
global yaitu Kekeringan, wabah, banjir, pecairan es di kutub, kabut asap,
kebakaran hutan, Iklim Mulai
Tidak Stabil dan gangguan ekologis.
2)
Dampak perubahan
iklim akan berdampak pada kehidupan kita seperti:
a)
Ketahanan pangan
terancam
b)
Dampak
lingkungan
c)
Resiko kesehatan
d)
Kekurangan air
e)
Ekonomi
f)
Dampak sosial, budaya dan politik
6. Cara pengendalian
pemanasan global yang dapat mencegah terjadinya perubahan iklim yaitu Mencegah
karbon dioksida dilepas ke atmosfir dengan menyimpan gas tersebut atau komponen
karbonnya di tempat lain dan Menghilangkan karbon
dengan cara menanam banyak pohon
serta Mengurangi produksi gas rumah kaca.
B.
Saran
1. Masyarakat
pada umumnya diharapkan agar mampu menjaga lingkungannya agar dapat menyelamatkan bumi
meski dengan hal-hal kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak
menggunakan produk yang tidak ramah lingkungan, menanam pohon, dan lainnya.
2. Pemerintah
diharapkan agar lebih proaktif dalam upaya pelestarian lingkungan dengan menciptakan
program-program yang berwawasan lingkungan, seperti penanaman pohon massal,
revitalisasi terumbu karang, atau memberikan izin ketat bahkan bila perlu
melarang kegiatan-kegiatan yang dikhawatirkan merusak lingkungan, seperti
penambangan liar, dan sebagainya.
3. Lembaga-lembaga
terkait diharapkan agar ikut membantu upaya pemerintah dalam pelestarian
lingkungan serta mengajak masyarakat mencintai lingkungannya seperti mengadakan
program penanaman sejuta pohon, mengadakan pelatihan wirausaha pembuatan bahan
bakar non-fosil atau kerajinan barang-barang hasil daur ulang, penanaman bakau,
dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,http://pemanasanglobaleridestiandraxiinkn1.blogspot.co.id/2014/12/pemanasan-global.html (di akses pada 7 april 2016 pukul 13:00 WITA)
Anonim, http://www.rijalhabibulloh.com/2015/05/makalah-pemanasan-global-global-warming.html (di akses pada 7 april 2016 pukul 13:00 WITA)
Anonim,http://coretanmilikku.blogspot.co.id/2013/10/makalah-pemanasan-global-plh.html (di akses pada 7 april 2016 pukul 13:00 WITA)
Anonim,http://www.gudangmakalah.com/2014/11/contoh-makalah-pemanasan global.html (di akses pada 7 april 2016 pukul 13:00 WITA)
Anonim,http://www.landasanteori.com/2015/10/pemanasan-global-danperubahan-iklim.html (di akses pada 7 april 2016 pukul 13:00 WITA)
Anonim,http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34714/4/Chapter%20II.pdf (di akses pada 7 april 2016 pukul 13:00 WITA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar