informasi mengenai ilmu kesehatan lingkungan sebagai tenaga kesehatan preventif dan pengetahuan umum.
Sabtu, 19 September 2015
Rabu, 25 Maret 2015
MAKALAH FISIOANATOMI "TRAUMA, PERADANGAN DAN HUBUNGANNYA KESEHATAN LINGKUNGAN"
MATA KULIAH :
FISIOANATOMI
TRAUMA, PERADANGAN DAN
HUBUNGANNYA KESEHATAN
LINGKUNGAN
KELOMPOK II :
1. NURUL FAHMI PO.71.4.221.13.2.038
2. FERANITA TODING RONGKO PO.71.4.221.13.2.017
3. FATKUR RAHIM PO.71.4.221.13.2.015
4. DESI ENGGAR PRASTIWI PO.71.4.221.13.2.011
5. JERIKO CHRISTIANTO
RUMPAK PO.71.4.221.13.2.028
6. ASMILA WARNI PO.71.4.221.13.2.009
7. RIRI REZKY RAMADANI PO.71.4.221.13.2.040
8. ST. ADYANINGSIH
FITRAWATI PO.71.4.221.13.2.044
9. SUKMAWATI PO.71.4.221.13.2.047
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA
POLTEKKES
KEMENKES MAKASSAR
KESEHATAN
LINGKUNGAN
PRODI D.IV
2014
KATA
PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur kami Ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Bahwasanya kami telah dapat membuat Makalah Tentang “ TRAUMA DAN
PERADANGAN ” walaupun banyak sekali hambatan dan kesulitan yang kami hadapi
dalam menyusun makalah ini, dan mungkin makalah ini masih terdapat kekurangan
dan belum bisa dikatakan sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan kami.
Oleh karena itu kami sangat mengharapkan ktitik dan saran
yang bersifat membangun dari semua pihak terutama dari Bapak/Ibu maupun teman-teman
sekalian supaya kami dapat lebih baik lagi dalam menyusun sebuah makalah di
kemudian hari, dan semoga makalah ini berguna bagi siapa saja terutama bagi
teman-teman yang hobi atau ingin lebih tahu lebih banyak tentang TRAUMA DAN PERADANGAN
Makassar, Juni
2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar
Belakang 1
B. Tujuan
Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. Pengertian Trauma 2
B. Jenis- Jenis Trauma 2
C. Pengertian
Peradangan 4
D. Proses
terjadinya Peradangan 5
E. Hubungan
antara Trauma, Peradangan, dan Kesehatan Lingkungan 5
BAB III PENUTUP 6
A. Kesimpulan 6
B. Saran 6
DAFTAR
PUSTAKA 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Trauma merupakan
reaksi fisik dan psikis yang bersifat stress buruk akibat suatu peristiwa,
kejadian atau pengalaman spontanitas/secara mendadak (tiba-tiba), yang membuat
individu mengejutkan, kaget, menakutkan, shock, tidak sadarkan diri, dsb –yang
tidak mudah hilang begitu saja dalam ingatan manusia. Dalam kajian psikologi
dikenal dengan beberapa jenis trauma sesuai dengan penyebab dan sifat
terjadinya traum, yaitu trauma psikologis, trauma neurosis, trauma psikosis, dan
trauma diseases.sedangkan
Radang (bahasaInggris: inflammation)adalah respon dari
suatu organismeterhadap patogen dan alterasi mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada
tempat jaringan yang mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi.
Radang atau inflamasi adalah satu dari respon utama sistem
kekebalan terhadap infeksi dan iritasi.
B.
Tujuan Penulisan
1.
Apa itu Trauma….?
2.
Apa saja jenis- jenis
Trauma….?
3.
Apa itu Peradangan….?
4.
Bagaimana proses terjadinya
Peradangan….?
5.
Apa hubungan Trauma,
Peradangan, dan Kesehatan Lingkungan….?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Trauma
Trauma merupakan
reaksi fisik dan psikis yang bersifat stress buruk akibat suatu peristiwa,
kejadian atau pengalaman spontanitas/secara mendadak (tiba-tiba), yang membuat
individu mengejutkan, kaget, menakutkan, shock, tidak sadarkan diri, dsb –yang
tidak mudah hilang begitu saja dalam ingatan manusia. James Drever (1987) mengatakan trauma adalah
setiap luka, kesakitan atau shock yang terjadi pada fisik dan
mental individu –yang berakibat timbulnya gangguan serius. Sarwono (1996),
melihat trauma sebagai pengalaman yang tiba-tiba, mengejutkan
dan meninggalkan bekas (kesan) yang mendalam pada jiwa seseorang yang
mengalaminya Dari dua pendapat ini, dapat dianalisis bahwa trauma
merupakan suatu kondisi yang tidak menyenangkan atau buruk yang datang secara
spontanitas dan merusak seluruh sendi/fungsi pertahanan kejiwaan individu,
sehingga membuat individu tidak berdaya dalam mengendalikan dirinya.
B.
Jenis-Jenis Trauma
Dalam
kajian psikologi dikenal dengan beberapa jenis trauma sesuai dengan penyebab
dan sifat terjadinya traum, yaitu trauma psikologis, trauma neurosis, trauma
psikosis, dan trauma diseases.
1.
Trauma Psikologis
Trauma ini adalah akibat
dari suatu peristiwa atau pengalaman yang luar biasa yang terjadi secara
spontan (mendadak) pada diri individu tanpa berkemampuan untuk mengontrolnya
dan merusak fungsi ketahanan mental individu secara umum, trauma ini dapat
menyerang individu secara menyeluruh.
2.
Trauma Neurosis
Trauma ini merupakan suatu
gangguan yang terjadi pada saraf pusat (otak) individu akibat benturan-benturan
benda keras atau pemukulan di kepala. Implikasinya kondisi otak individu
mengalami pendarahan, iritasi, dan sebagainya. Penderita trauma ini biasanya
saat terjadi tidak sadarkan diri, hilang kesadaran, dan sebagainya yang
bersifat sementara.
3.
Trauma Psychosis
Trauma ini merupakan
gangguan yang bersumber dari kondisi atau problem fisik individu, seperti cacat
tubuh, amputasi salah satu anggota tubuh, and sebagainya. Yang menimbulkan
shock dan gangguan emosi. Pada saat-saat tertentu gangguan kejiwaan ini
biasanya terjadi akibat baying-bayang pikiran terhadap pengalaman/ peristiwa
yang pernah dialaminya yang memicu timbulnya histeris atau fobia.
4.
Trauma Diseases
Gangguan kejiwaan jenis ini
oleh para ahli ilmu jiwa dan medis dianggap sebagai suatu penyakit yang
bersumber dari stimulus-stimulus luar yang dialami individu secara spontan atau
berulang-ulang, seperti keracunan, terjadi pemukulan, terror, ancaman, dan
sebagainya.
Sementara
itu kondisi trauma yang dialami orang (anak,ramaja, dan dewasa), juga mempunyai
sifatnya masing-masing sesuai dengan pengalaman, peristiwa atau kejadian yang
menyebabkan rasa trauma, yaitu trauma yang ringan, sedang/ menengah dan trauma
berat. Kondisi trauma yang ringan, biasanya perkembangannya tidak berlarut-
larut.
C.
Pengertian Peradangan
Radang (bahasaInggris: inflammation)adalah respon dari
suatu organisme terhadap patogen dan alterasi mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada
tempat jaringan yang mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi.
Radang atau inflamasi adalah satu dari respon utama sistem
kekebalan terhadap infeksi dan iritasi. Inflamasi distimulasi oleh faktor kimia (histamin, bradikinin, serotonin, leukotrien, dan prostaglandin) yang dilepaskan olehsel yang
berperan sebagai mediator radang di dalam sistem kekebalan untuk
melindungi jaringan sekitar dari penyebaran infeksi.
Bila
sel-sel atau jaringan tubuh mengalami cedera atau mati, selama hospes
tetaphidup ada respon yang menyolok pada jaringan hidup disekitarnya. Respon
terhadap cederaini dinamakan peradangan. Yang lebih khusus peradangan adalah
reaksi vascular yanghasilnya merupakan pengiriman cairan, zat-zat
yang terlarut dan sel-sel dari sirkulasi darahke jaringan-jaringan interstitial
pada daerah cedera atau nekrosis. Peradangan sebenarnya adalah
gejala yang menguntungkan dan pertahanan, hasilnya adalah netralisasi dan pembuangan
agen penyerang,penghancuran jaringan nekrosis dan pembentukan keadaanyang dibutuhkan untuk perbaikan dan pemulihan.
Reaksi peradangan itu sebenarnya adalah peristiwa yang dikoordinasi dengan
baik yang dinamis dan kontinue . Untuk menimbulkanreaksi peradangan maka
jaringan harus hidup dan khususnya harus memiliki mikrosirkulasifungsional.
Sehingga dimaksud dengan radang adalah rangkaian reaksi yang terjadi
padatempat jaringan cedera.Pada proses peradangan terjadi pelepasan histamine
dan zat-zat humoral lain kedalamcairan jaringan sekitarnya.Akibat dari sekresi
histamine tersebut
D.
PROSES TERJADINYA RADANG
Bila
sel-sel atau jaringan tubuh mengalami cedera atau mati, selama hospes
tetaphidup ada respon yang menyolok pada jaringan hidup disekitarnya. Respon
terhadap cederaini dinamakan peradangan. Yang lebih khusus peradangan adalah
reaksi vascular yang hasilnya merupakan
pengiriman cairan, zat-zat yang terlarut dan sel-sel dari sirkulasi darahke
jaringan-jaringan interstitial pada daerah cedera atau nekrosis.
Proses terjadinya
peradangan yakni pada setiap luka pada jaringan akan timbulreaksi
inflamasi atau reaksi vaskuler.Mula-mula terjadi dilatasi lokal dari
arteriole dan kapiler sehingga plasma akan merembes keluar.
Selanjutnya cairan edema akan terkumpul di daerahsekitar luka, kemudian fibrin akan membentuk semacam jala, struktur ini
akan menutupisaluran limfe sehingga penyebaran mikroorganisme dapat dibatasi.
Dalam proses inflamasi juga terjadi phagositosis, mula-mula
phagosit membungkus mikroorganisme.
E. Hubungan
Trauma, Peradangan, dengan Kesehatan Lingkungan
Untuk
mengetahui hubungan antara trauma, peradangan, dengan kesehatan lingkungan,
kita harus tahu terlebih dahulu apa itu trauma, peradangan Trauma merupakan
reaksi fisik dan psikis yang bersifat stress buruk akibat suatu peristiwa,
kejadian atau pengalaman spontanitas/secara mendadak (tiba-tiba), yang membuat
individu mengejutkan, kaget, menakutkan, shock, tidak sadarkan diri, sedangkan
peradangan adalah respon dari
suatu organisme terhadap patogen dan alterasi mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada
tempat jaringan yang mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi.
Mungkin kita bisa mengambil contoh pada kualitas air yang di gunakan tidak
sesuai dengan standar kesehatan sehingga dapat menyebabkan peradangan pada
seseorang seperti alergi pada kulit, dan ini membuat seseorang stress dengan
persitiwa tersebut.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Trauma merupakan
reaksi fisik dan psikis yang bersifat stress buruk akibat suatu peristiwa,
kejadian atau pengalaman spontanitas/secara mendadak (tiba-tiba), Dalam kajian
psikologi dikenal dengan beberapa jenis trauma sesuai dengan penyebab dan sifat
terjadinya traum, yaitu trauma psikologis, trauma neurosis, trauma psikosis,
dan trauma diseases.sedangkan
Radang (bahasaInggris: inflammation)adalah respon dari
suatu organismeterhadap patogen dan alterasi mekanis dalam jaringan, berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada
tempat jaringan yang mengalami cedera, seperti karena terbakar, atau terinfeksi.
B.
Saran
-
Selalu berhati – hati dalam setiap melakukan sesuatu
-
Memberikan penanganan yang tepat bagi penderita Trauma maupun orang yang
menglami peradangan
DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN KIMIA LINGKUNGAN "PRAKTIKUM KIMIA TANAH"
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Tanah sudah
digunakan orang sejak dahulu karena semua orang yang hidup di permukaan bumi
mengenal wujud tanah. Pengertian tanah itu sendiri bermacam-macam, akan tetapi
karena luas penyebarannya apa sebenarnya yang dimaksud tanah, akan ditemui
bermacam-macam jawaban atau bahkan orang akan bingung untuk menjawabnya.
Masing-masing jawaban akan dipengaruhi oleh pengetahuan dan minat orang yang
menjawab dalam sangkut-pautnya dengan tanah. Mungkin pengertian tanah antara orang
yang satu dengan yang lain berbeda. Misalnya seorang ahli kimia akan memberi
jawaban berlainan dengan seorang ahli fisika, dengan demikian seorang petani
akan memberi jawaban lain dengan seorang pembuat genteng atau batubata. Pada
mulanya orang menganggap tanah sebagai medium alam bagi tumbuhnya vegetasi yang
terdapat di permukaan bumi atau bentuk organik dan anorganik yang di tumbuhi
tumbuhan, baik yang tetap maupun sementara.
Semua
makhluk hidup sangat tergantung dengan tanah, sebaliknya suatu tanah pertanian
yang baik ditentukan juga oleh sejauh mana manusia itu cukup terampil
mengolahnya. Tanah merupakan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan dan kesejahteraan manusia. Tanah dapat digunakan untuk medium
tumbuh tanaman yang mampu menghasilkan berbagai macam makanan dan keperluan
lainnya. Maka dari berbagai macam tanah beserta macam-macam tujuan
penggunaannya itu perlu dilakukan suatu pembelajaran lebih lanjut mengenai
tanah agar kita benar-benar memahami tanah itu sendiri.
B. TUJUAN
PRAKTIKUM
1. Untuk
mengetahui cara pemeriksaan kimia tanah
2. Agar dapat
menganalisis PH dan kelembaban tanah
3. Agar dapat
mengetahui alat yang digunakan dalam pemeriksaan kimia tanah
BAB II
METODE PRAKTIKUM
A.
ALAT DAN BAHAN
1.
Alat
-
Cangkul (pacul)
-
Pengukur ph dan kelembaban
2.
Bahan
-
Contoh sampel tanah yang
digunakan yaitu tanah kering dilahan kebun D.IV
B.
WAKTU DAN TEMPAT
1. Lokasi Praktikum 1
Hari : kamis, 19 Desember 2013
Waktu : 12.19 WITA
Tempat : Lahan D.IV kampus kesehatan lingkungan(bagian timur)
2. Lokasi Praktikum 2
Hari : kamis, 19 Desember 2013
Waktu : 12.19 WITA
Tempat : lahan D.IV kampus kesehatan lingkungan(bagian barat)
C. PROSEDUR
KERJA
1)
Pertama pastikan contoh lokasi tanah kering sebelum
melakukan pemeriksaan PH dan kelembaban tanah
2)
Apabila lokasi pemeriksaan sudah dipastikan tanahnya
kering, maka tanah sudah dapat digali.
3)
Gunakan cangkul untuk menggali tanah dengan
ukuran 60 x 60 cm dan di lubangi hingga
kedalaman 30 cm.
4)
Selanjutnya apabila tanah sudah digali sesuai dengan
ukuran maka dapat dilakukan pemeriksaan PH dan kelembaban tanah dengan ???.
5)
Kemudian tancapkan alat ke dalam tanah yang
kedalamannya 30 cm dan tekan tombol
warna putih pada alat hingga jarum pengukuran tidak bergerak.
6)
Pada keadaan jarum diam maka PH dan kelembaban sudah
dapat dibaca.
BAB III
PENUTUP
A. HASIL
1. Lokasi
bagian timur
- PH yang
diperoleh dari hasil pemeriksaan yaitu dengan PH 4,7.
-Kelembaban
70.
- Jumlah
kandungan asam karbonat(HCO3) yaitu 1500
2. Lokasi
bagian barat
- PH yang diperoleh dari hasil pemeriksaan
yaitu dengan PH ??.
-
Kelembaban ?
- Jumlah
kandungan asam karbonat(HCO3)??
B. ANALISA
HASIL
Dari
hasil pemeriksaan PH dan kelembaban tanah. Diperoleh PH yang bersifat asam
disebabkan karena 1 hari sebelum
pemeriksaan,tanah agak lembab karena sudah
hujan, sehingga menyebabkan PH bersifat asam karena apabila sudah hujan dapat
meningkatkan konsentrasi ion-ion Hidrogen (H+) di dalam tanah.
Dan
kelembaban yang diperoleh tinggi disebabkan juga karena sudah hujan 1 hari sebelum
pemeriksaan kimia tanah.
C. KESIMPULAN
Jadi dari
hasil pemeriksaan kimia tanah dapat disimpulkan bahwa tanah yang dijadikan
tempat pemeriksaan bersifat asam. Disebabkan karena faktor cuaca yaitu musim
hujan, tempat pemeriksaan tanah,dan juga cara pengukuran tanah dapat
mempengaruhi PH tanah.
Langganan:
Postingan (Atom)