Mata
Kuliah : Ilmu Budaya Sehat
Dosen : Sulasmi.,SKM.,M.Kes.
(MAKALAH)
“PERILAKU HIDUP BERSIH
DAN SEHAT TATANAN
RUMAH TANGGA PADA INDIKATOR
PEMBERANTASAN JENTIK”
DI
SUSUN OLEH :
NURUL FAHMI
PO.71.4.221.13.2.038
KEMENTRIAN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK
KESEHATAN MAKASSAR
KESEHATAN
LINGKUNGAN
PRODI
D-IV
2014
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur atas kehadirat Allah swt. Yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Makalah ilmu budaya sehat dengan judul “prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tatanan rumah tangga pada indikator pemberantasan jentik” ini dapat selesai dengan tepat waktu. Terwujudnya makalah ini, tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu saya selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada:
Puji syukur atas kehadirat Allah swt. Yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Makalah ilmu budaya sehat dengan judul “prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tatanan rumah tangga pada indikator pemberantasan jentik” ini dapat selesai dengan tepat waktu. Terwujudnya makalah ini, tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu saya selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu
Sulasmi, SKM.,M.Kes selaku dosen pengampu pada mata kuliah ilmu budaya sehat
yang telah memberikan ilmu dan
sumbangsinya dalam menyusun makalah ini.
2. Bapak
dan Ibu tercinta yang telah memberikan motivasi dan dukungan baik moral maupun
spiritual.
3. Teman-teman
yang tercinta yang telah sabar untuk meluangkan waktunya untuk berdiskusi dalam
menyusun makalah ini.
4. Dan
semua pihak yang telah membantu dalam
menyusun makalah ini.
Dalam makalah ini terdapat beberapa
pembahasan materi mengenai “prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tatanan rumah
tangga pada indikator pemberantasan jentik”. Namun dalam penyusunannya masih
terdapat banyak kekurangan oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
diharapkan penulis dari semua pihak, agar kedepannya lebih baik lagi dalam
menyusun makalah.
Akhir kata semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak, baik itu
penulis terlebih kepada pembacanya.
Wasallam.
Makassar, november
2014
penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Tujuan........................................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Defenisi PHBS rumah
tangga........................................................................ 4
B. Pengertian nyamuk......................................................................................... 4
C. Reproduksi nyamuk........................................................................................ 5
D. Pemeriksan jentik........................................................................................... 6
E. pemberantasan nyamuk................................................................................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................... 11
B. Saran............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Hidup sehat adalah hal yang
seharusnya diterapkan oleh setiap orang, mengingat manfaat yang ditimbulkan
akan sangat banyak, mulai dari konsentrasi kerja, kesehatan dan kecerdasan anak
sampai dengan keharmonisan keluarga. Menciptakan hidup sehatpun sangatlah mudah
serta murah, mengingat biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan apabila
mengalami gangguan kesehatan cukup mahal.
Setiap manusia yang hidup di dunia ini memerlukan
lingkungan yang bersih dan sehat agar dapat memberikan kenyamanan hidup. Oleh
karena itu, manusia wajib peduli terhadap lingkungan dengan cara menjaga,
memelihara dan menciptakan lingkungan hidup yang baik.
Perilaku merupakan wujud tindakan seseorang berdasarkan
pemahaman dan kemauan terhadap sesuatu yang dihadapi. Sedangkan lingkungan
hidup merupakan wahana dimana mahluk dapat bertahan dan berkembang biak.
Untuk mewujudkan sebuah bangsa yang lebih sehat,
masyarakat diajak berkomitmen untuk melakukan hidup sehat melalui perilaku
hidup bersih dan sehat. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat adalah upaya untuk
memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan,
keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan
informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan
perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support)
dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment). Sehingga keluarga dan masyarakat itu
dapat menolong dirinya sendiri dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan
kesehatan di masyarakat. Dengan demikian
masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam
tatanan masing-masing, dan masyarakat/dapat menerapkan cara-cara hidup sehat
dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Rumah Tangga merupakan unit terkecil dalam lingkungan.
Perilaku hidup yang bersih dan sehat selayaknya harus diterapkan dan ditanamkan
kepada seluruh anggota keluarga. Peranan keluarga dalam sebuah rumah memegang
kunci utama untuk meningkatkan kualitas kesehatan sejak dini. Karena jika
keluarga sehat, akan membentuk masyarakat yang sehat pula. Untuk itu, Sehat
harus diawali dari dalam rumah sendiri.
Banyak penyakit yang muncul akibat dari
kelalaian terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Salah satunya
adalah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau disebut jugaDengue Hemorrhagic
Fever (DHF). Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat
hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali daerah-daerah yang memiliki
ketinggian lebih dari seribu meter dari permukaan air laut. Hampir setiap
tahunnya di Indonesia ada saja orang yang terjangkit penyakit DBD. Hal ini
membuktikan bahwa sebagian masyarakat masih kurang sadar terhadap kebersihan
lingkungan serta lambatnya pemerintah dalammengantisipasi dan merespon terhadap
merebaknya kasus DBD ini. Masyarakat seringkali salah dalam mendiagnosis
penyakit DBD ini dengan penyakit lain seperti flu atau typhus. Hal ini
disebabkan karena infeksi virusdengue yang menyebabkan DBD bersifat asistomatik
atau tidak jelas gejalanya. Pasien DBD biasanya atau seringkali menunjukkan
gejala batuk, pilek, muntah, mual maupun diare.Dari berbagai permasalahan tersebut masyarakat
seharusnya sudah mengetahui tentang pentingnya menjaga lingkungan dari tempat –
tempat bersarangnya nyamuk dan perlu memberantas sarang nyamuk agar dapat
terhindar dari berbagai penyakit yang diakibatkan oleh nyamuk.
Dengan menerapkannya terlebih dahulu di
lingkungan rumah tangga, maka otomatis akan lebih mudah menerapkan ke
lingkungan yang lebih luas lagi, yaitu masyarakat. Karena kondisi sehat dapat
dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi perilaku sehat,
dan menciptakan lingkungan sehat di rumah tangga. Oleh karena itu kesehatan
perlu dijaga, dipelihara dan ditingkatkan oleh setiap anggota rumah tangga
serta diperjuangakan oleh semua pihak secara keseluruhan (totalitas).
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui perilaku/cara pemberantasan jentik nyamuk dengan pemberantasan sarang nyamuk (PJN) pada rumah tangga.
2. Tujuan Khusus
a) Untuk mengetahui cara
pemeriksaan/survei jentik di rumah tangga.
b) Cara pemberantasan jentik
nyamuk di rumah tangga.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
PHBS rumah tangga
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota
keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan
dapat berperan aktif dalam kegiatan – kegiatan kesehatan dan berperan aktif
dalam kegiatan–kegiatan kesehatan di masyarakat (Depkes RI, 2007).
Pengertian (Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat) PHBS di Rumah Tangga :
PHBS
di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar
tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan
aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di Rumah Tangga dilakukan
untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah tangga sehat berarti mampu menjaga,
meningkatkan, dan melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari
gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat
(Depkes RI, 2007).
B. Pengertian nyamuk
Nyamuk adalah serangga tergolong dalam
ordo Diptera; Genera termasukAnopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes,
Sabethes, Wyeomyia, Culiseta,dan Haemagoggus untuk jumlah
keseluruhan sekitar 35 genera yang mencakup 2700 spesies. Nyamuk mempunyai dua
sayap bersisik, tubuh yang langsing, dan enam kaki panjang; antar spesies
berbeda-beda tetapi jarang sekali melebihi 15 mm. Dalam bahasa Inggris, nyamuk dikenal sebagai "Mosquito", berasal
dari sebuah kata dalam bahasa Spanyol atau bahasa Portugis yang berarti lalat
kecil. Penggunaan kataMosquito bermula sejak tahun 1583. Di
Britania Rayanyamuk dikenal sebagai gnats.
Pada nyamuk betina, bagian mulutnya membentuk probosis panjang untuk menembus kulit mamalia (atau dalam sebagian kasus
burung atau juga reptilia dan amfibiuntuk menghisap darah. Nyamuk betina
memerlukan protein untuk pembentukan telur dan oleh karena diet nyamuk terdiri
dari madu dan jus buah, yang tidak mengandung protein,
kebanyakan nyamuk betina perlu menghisap darah untuk mendapatkan
protein yang diperlukan. Nyamuk jantan berbeda dengan nyamuk betina, dengan
bagian mulut yang tidak sesuai untuk menghisap darah. Agak rumit nyamuk betina
dari satu genus, Toxorhynchites, tidak pernah menghisap
darah. Larva nyamuk besar ini merupakan pemangsa jentik-jentik nyamuk yang
lain.
C. Reproduksi nyamuk
Nyamuk mengalami empat tahap dalam siklus
hidup: telur, larva, pupa, dan dewasa. Tempo tiga peringkat pertama bergantung
kepada spesies - dan suhu. Hanya nyamuk betina saja yang menyedot darah
mangsanya. dan itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan makan. Sebab, pada
kenyataanya, baik jantan maupun betina makan cairan nektar bunga. sebab nyamuk
betina memberi nutrisi pada telurnya. Telur-telur nyamuk membutuhkan protein
yang terdapat dalam darah untuk berkembang.
Fase perkembangan nyamuk dari telur hingga
menjadi nyamuk dewasa sangat menakjubkan. Telur nyamuk biasanya diletakkan pada
daun lembap atau kolam yang kering. Pemilihan tempat ini dilakukan oleh induk
nyamuk dengan menggunakan reseptor yang ada di bawah perutnya. Reseptor ini
berfungsi sebagai sensor suhu dan kelembapan. Setelah tempat ditemukan, induk
nyamuk mulai mengerami telurnya. Telur-telur itu panjangnya kurang dari 1 mm,
disusun secara bergaris, baik dalam kelompok maupun satu persatu. Beberapa
spesies nyamuk meletakkan telur-telurnya saling berdekatan membentuk suatu
rakit yang bisa terdiri dari 300 telur.
Selesai itu, telur
berada pada masa periode inkubasi (pengeraman). Pada periode ini, inkubasi
sempurna terjadi pada musim dingin. Setelah itu larva mulai keluar dari
telurnya semua dalam waktu yang hampir sama. Anak Nyamuk atau ENCU Sampai
siklus pertumbuhan ini selesai secara keseluruhan. Larva nyamuk akan berubah
kulitnya sebanyak 2 kali.
Selesai
berganti kulit, nyamuk berada pada fase transisi. Fase ini dinamakan "fase
pupa". Pada fase ini, nyamuk sangat rentan terhadap kebocoran pupa. Agar
tetap bertahan, sebelum pupa siap untuk perubahan kulit yang terakhir kalinya,
2 pipa nyamuk muncul ke atas air. pipa itu digunakan untuk alat pernapasan.
Nyamuk dalam kepompong pupa yang cukup dewasa
dan siap terbang dengan semua organnya seperti antenaa, belalai, kaki, dada,
sayap, perut, dan mata besar yang menutupi sebagian besar kepalanya. lalu
kepompong pupa disobek di atas. Tingkat ketika nyamuk yang telah lengkap muncul
ini adalah tingkat yang paling membahayakan.
Nyamuk harus keluar dari air tanpa kontak
langsung dengan air, sehingga hanya kakinya yang menyentuh permukaan air.
Kecepatan ini sangatlah penting, meskipun angin tipis dapat menyebabkan
kematiannya. Akhirnya, nyamuk tinggal landas untuk penerbangan perdananya
setelah istirahat sekitar setengah jam.
Culex tarsalis bisa menyelesaikan siklus hidupnya dalam tempo 14 hari pada
20 °C dan hanya sepuluh hari pada suhu 25 °C. Sebagian spesies
mempunyai siklus hidup sependek empat hari atau hingga satu bulan. Larva nyamuk
dikenal sebagai jentik dan didapati di sembarang bekas
berisi air. Jentik bernafas melalui saluran udara yang terdapat pada ujung ekor. Pupa
biasanya seaktif larva, tetapi bernafas melalui tanduk thorakis
yang terdapat pada gelung thorakis. Kebanyakan jentik memakan mikroorganisme,
tetapi beberapa jentik adalah pemangsa bagi jentik spesies lain. Sebagian larva
nyamuk sepertiWyeomia hidup dalam
keadaan luar biasa.
Jentik-jentik spesies ini hidup dalam air
tergenang dalam tumbuhan epifit atau di dalam air tergenang dalam pohon periuk
kera. Jentik-jentik
spesies genus Deinoceriteshidup di dalam sarang ketam sepanjang
pesisir pantai.
D. Pemeriksaan
jentik
pemberantasan jentik berkala adalah
pemeriksaan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk (tempat-tempat penampungan
air) yang ada di dalam rumah seperti bak mandi/WC, vas bunga, tatakan kulkas,
dll dan di luar rumah seperti talang air, alas pot kembang, ketiak daun, lubang
pohon, pagar bambu, dll yang dilakukan secara teratur setiap minggu.
1. Tujuan PJB:
Menciptakan rumah bebas jentik, rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang
setelah dilakukan pemeriksaan jentik secara berkala tidak terdapat jentik
nyamuk.
2. PelaksanaanPJB
dilakukan oleh :
a)
Anggota rumah tangga
b)
Kader
c)
Juru Pemantau Jentik (Jumantik)
d)
Tenaga pemeriksa jentik lainnya
3. Mamfaat
rumah bebas jentik
a)
Populasi nyamuk menjadi terkendali sehingga
penularanpenyakit dengan perantara nyamuk dapat dicegah atau dikurangi
b)
Kemungkinan terhindar dari berbagai penyakit semakin
besarseperti Demam Berdarah Dengue (DBD), Malaria, Chikungunya,atau Kaki Gajah
c)
Lingkungan rumah menjadi bersih dan sehat.
4. Cara
pemeriksaan jentik berkala yaitu:
a)
Mengunjungi setiap rumah tangga yang ada di wilayah
kerja untuk memeriksa tempat yang sering menjadi tempat perkembangbiakan
nyamuk/tempat penampungan air di dalam dan di luar rumah serta memberikan
penyuluhan tentang PSN kepada anggota rumah tangga.
b)
Menggunakan senter untuk melihat keberadaan jentik.
c)
Jika ditemukan jentik, anggota rumah tangga diminta
untuk ikut.menyaksikan/melihat jentik, kemudian langsung dilanjutkandengan PSN
melalui 3 M atau 3 M plus.
d)
Memberikan penjelasan manfaat dan anjuran PSN kepada
anggotarumah tangga.
e)
Mencatat hasil pemeriksaan jentik pada Kartu Jentik
Rumah (kartu yang ditinggalkan di rumah) dan pada Formulir pelaporan ke
Puskesmas.
5. Peran
kader dalam membina rumah tangga agar menciptakan rumah bebas jentik yaitu :
a)
Memanfaatkan setiap kesempatan di desa/kelurahan untuk
memberikan penyuluhan tentang pentingnya PSN dan PJB, misalnya melalui
penyuluhan kelompok di Posyandu, pertemuan kelompok Dasa Wisma, arisan,
pengajian, pertemuan desa/kelurahan, kunjungan rumah dan melalui media cetak
(poster,selebaran, spanduk).
b)
Bersama pemerintah desa/kelurahan dan tokoh masyarakat
setempat menggerakkan masyarakat untuk melakukan PSN danPJB.
c)
Melakukan pemeriksaan jentik berkala secara teratur
setiap minggu dan mencatat angka jentik yang ditemukan pada Kartu Jentik Rumah.
d)
Mengumpulkan data angka bebas jentik dari setiap
rumahtangga yang ada di wilayah kerja dan melaporkan secara rutin kepada
Puskesmas terdekat untuk mendapat tindak lanjutpenanganan bila terjadi
masalah/kasus.
e)
Menginformasikan angka jentik yang ditemukan kepada
setiap rumah tangga yang dikunjungi sekaligus memberikan penyuluhanagar tetap
melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk secara rutin dan menegur secara baik
apabila masih terdapat jentik nyamuk.
E.
pemberantasan
sarang nyamuk(PSN)
Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3
M plus (Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari gigitan nyamuk).PSN
merupakan kegiatan memberantas telur, jentik, dan kepompong nyamuk penular
berbagai penyakit seperti Demam Berdarah Dengue, Chikungunya, Malaria,
Filariasis (Kaki Gajah)di tempat-tempat perkembang biakannya.3M Plus yang dilakukan pada saat PSN
yaitu:
1. Menguras
Menguras dan menyikat tempat-tempat penampunganair seperti Tandon air yang bisa dikuras antara lain bak mandi, bak WC, Vas Bunga,
Perangkap Semut, Tempat minum burung dsb. Cara menguras yang baik adalah dengan
menyikat atau menggosok rata dinding bagian dalam tandon air, menadatar
maupun naik turun. Maksudnya agar telur nyamuk yang menempel dapat lepas dan
tidak menetas jentik.
2. Menutup
Ada 2 jenis menutup tandon air agar tidak dipakai nyamuk berkembang biak:
a) Menutup tandon dengan rapat agar air yang disimpan tidak ada jentiknya.
Jenis tandon ini antara lain : gentong, padasan, drum, reservoar, emberisasi
dsb.
b) Menutup tandon agar tidak terisi air . Misalnya tonggak bambu dapat ditutup
dengan pasir atau tanah sampai penuh. Sedangkan untuk ban, aki dsb dapat
ditutupi dengan plastik agar tidak kemasukan air atau dimasukkan karung agar
tidak tersentuh nyamuk.
3. Mengubur
Barang-barang bekas yang
dapat menampung air dan tidak akan dimanfaatkan lagi sebaiknya disingkirkan
yang mudah adalah dengan mengubur ke dalam tanah.Barang-barang
bekas yang dapatmenampung air dan perlu di kubur seperti ban bekas, kaleng
bekas, plastik-plastikyang dibuang sembarangan (bekas botol/gelas akua,
plastikkresek,dll)
Plus
Menghindari gigitan nyamuk, yaitu:
a)
Menggunakan
kelambu ketika tidur
b)
Memakai obat
yang dapat mencegah gigitannyamuk, misalnya obat nyamuk;
bakar,semprot,oles/diusap ke kulit, dll
c)
Menghindari
kebiasaan menggantung pakaiandi dalam kamar
d)
Mengupayakan
pencahayaan dan ventilasi yang memadai
e)
Memperbaiki
saluran dan talang air yang rusak
f)
Menaburkan larvasida (bubuk
pembunuh jentik) di tempat-tempatyang sulit dikuras misalnya di talang air atau
di daerah sulit air
g)
Memelihara ikan
pemakan jentik di kolam/bak penampung air,misalnya ikan cupang, ikan nila, dll
h)
Fogging
Bukan cara terbaik untuk memberantas nyamuk penular DBD, hanya membunuh
nyamuk dewasa. Pada hari-hari berikutnya akan menetas nyamuk-nyamuk baru lagi,
karena telur dan jentik-jentik tidak mati. Fogging berdampak buruk terhadap
kesehatan karena menggunakan pestisida dan solar.
Ø
Pestisida merupakan racun yang dapat merusak syaraf dan beresiko penyebab
kanker, kelahiran anak cacat , kerusakan genetik/ keturunan, keguguran dan
kemandulan.
Ø
Solar mengeluarkan emisi COx, NOx, SOx yang dapat mencemari udara dan berdampak
buruk terhadap kesehatan.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pemeriksaan/survei
jentik antara lain dengan cara pemeriksaan secera berkala, seperti :
a)
Mengunjungi setiap rumah tangga yang ada di wilayah
kerja untuk memeriksa tempat yang sering menjadi tempat perkembangbiakan
nyamuk/tempat penampungan air di dalam dan di luar rumah serta memberikan
penyuluhan tentang PSN kepada anggota rumah tangga.
b)
Menggunakan senter untuk melihat keberadaan jentik.
c)
Jika ditemukan jentik, anggota rumah tangga diminta
untuk ikut.menyaksikan/melihat jentik, kemudian langsung dilanjutkandengan PSN
melalui 3 M atau 3 M plus.
d)
Memberikan penjelasan manfaat dan anjuran PSN kepada
anggotarumah tangga.
e)
Mencatat hasil pemeriksaan jentik pada Kartu Jentik
Rumah (kartu yang ditinggalkan di rumah) dan pada Formulir pelaporan ke
Puskesmas.
2.
Pemberantasan nyamuk dengan 3M plus, seperti :
a)
Menguras
b)
Menutup
c)
Mengubur
Plus mnghindari gigitan nyamuk
dengan cara :
Ø Menggunakan
kelambu ketika tidur
Ø Menghindari
kebiasaan menggantung pakaiandi dalam kamar
Ø Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi yang
memadai
Ø Memperbaiki saluran dan talang air yang rusak
Ø Memelihara
ikan pemakan jentik di kolam/bak penampung air,misalnya ikan cupang, ikan nila,
dll
Ø Fogging
B. Saran
Semoga pembaca dapat mengetahui dan memahami prilaku hidup bersih dan sehat
dalam tatanan rumah tangga(PHBS), terutama pemberantasan jentik guna menghindari
penyakit yang bisa ditimbulkan oleh nyamuk sehingga dalam kehidupan rumah
tangga bisa hidup bersih dan sehat. Serta dapat mengaplikasikan hal tersebut
dengan baik dan benar dalam kehidupan bermasyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Proverawati, atikah dan eni rahmawati.2012.prilaku hidup bersih dan sehat.nuha
medika:yogyakarta.
di.html
(Di akses pada hari selasa 24 November
2014, jam 10:00 WITA)
http://febri-yunaldi-chaniago.blogspot.com/2013/02/makalah-perilaku
hidup bersih-dan-sehat.html (Di
akses pada hari rabu 19 November 2014,
jam 13:35 WITA)
http://organisasi.org/ilmu_pengetahuan/kesehatan_masyarakat.html (
diakses pada hari sabtu 6 desember 2014)
http://sobatsehat.com/2009/12/07/kenali-10-gejala-gejala-penyakit-demam-berdarah.html ( diaksese pada hari sabtu 6 desember 2014)